DECEMBER 9, 2022
Kolom

Ahmad Nuri: Gaza Sekarang adalah Indonesia Pada Masa Perang Kemerdekaan

image
Massa dari Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) menggelar aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu, 1 Juni 2024. Aksi bertajuk All Eyes on Rafah itu sebagai bentuk protes atas kekejaman Israel yang melakukan serangan di Rafah, Gaza Selatan, Palestina dan meminta Amerika Serikat untuk menghentikan dukungan kepada Israel. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

ORBITINDONESIA.COM - Keteguhan mental rakyat Gaza (Palestina) di tengah mengalami invasi militer Israel sejak Oktober tahun lalu membuat dunia geleng-geleng kepala.

Cuplikan sejumlah video di banyak media tentang kondisi Gaza memperlihatkan situasi penuh kegetiran yang bisa-bisanya terintegrasi dengan senyuman serta raut optimisme di saat bersamaan.

Tangisan tentu ada, tetapi soliditas selalu terjaga dan nuansa saling menguatkan di antara rakyat Gaza tetap tak pernah luput dari lensa pemberitaan. Kita juga tidak pernah mendengar adanya sikap saling menyalahkan yang berujung perpecahan di antara rakyat Gaza.

Baca Juga: Lebih dari 120 Jenazah Warga Palestina Ditemukan Setelah Pasukan Israel Tinggalkan Kamp Jabalia di Gaza

Umpatan terhadap Hamas yang ditonjolkan oleh Barat (terutama sekali Amerika Serikat dan Inggris) sebagai biang keladi penderitaan, sama sekali tidak telontar dari lisan rakyat Gaza.

Versi terbaik manusia

Seandainya para martir di seluruh pelosok dunia dihidupkan kembali untuk dimintai pendapat akan hal ini, mereka tidak akan sungkan untuk memuji semangat kesatuan yang diperlihatkan rakyat Gaza di semua level usia.

Baca Juga: Presiden Zelenskyy: Ukraina Akui Palestina sebagai Negara Merdeka dan Akan Bantu Akhiri Konflik di Gaza

Melihat situasi seperti itu, membuat siapapun tidak enak hati untuk mengajarkan heroisme pada rakyat Palestina di Gaza. Heroisme dan ketenangan di tengah kecamuk perang dan ancaman kematian potensial tidak membuat lutut rakyat Gaza bergetar.

Rakyat Gaza dalam sudut pandang kesabaran serta ketangguhan mental merupakan versi terbaik manusia. Tidak diragukan lagi.

Mentalitas dan daya juang rakyat Gaza, saat ini, sebenarnya mirip dengan nyala semangat serta keberanian rakyat Indonesia ketika berjibaku di masa perang kemerdekaan (1945-1949).

Baca Juga: Abdul Kadir Jailani: Indonesia Lakukan Tekanan Diplomatik Lebih Keras untuk Dorong Kemerdekaan Palestina

Kita semua tahu frasa “Merdeka atau Mati” (Freedom or Death) bukan sekedar slogan atau hiasan kata yang tertulis di tembok-tembok perkotaan Indonesia. "Merdeka atau mati" adalah keputusan bulat rakyat Indonesia yang tidak sudi tanahnya diinjak kembali oleh penjajah.

Halaman:
1
2
3
4
5
Sumber: Antara

Berita Terkait