DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Membandingkan Vina dan Harnofia, Kasus Perkosaan Pada Gadis Belia yang Belum Terungkap Tuntas

image
Ilustrasi perkosaan (foto: Antara)

ORBITINDONESIA.COM - Kasusnya mirip. Bedanya, kasus Vina sudah difilmkan. Sementara Harnofia, baru dibukukan. 

Dua kasus pemerkosaan dan pembunuhan menimpa seorang wanita muda. Kasus Vina heboh senasional, dan sampai sekarang masih hangat. Siapa sebenarnya pembunuh gadis asal Cirebon itu? Masih misteri.

Begitu juga Harnofia, siswi SMA 1 Mempawah Kalimantan Barat diperkosa dan dibunuh tahun 2012 lalu, sampai sekarang belum tertangkap pembunuh sebenarnya. Berkali-kali sidang tetap tak ketemu.

Baca Juga: Perkosaan Massal di Kerusuhan Mei 98 Jakarta dalam Puisi Esai Denny JA, DARI SEJARAH YANG DILUPAKAN

Info terakhir, kasus gadis malang asal Desa Bakau ini, pihak keluarga mau ngajukan PK di Mahkamah Agung (MA). Sampai ini, kasus Harnofia masih gelap, segelap blackhole di angkasa sana.

Kasus Vina Cirebon merupakan peristiwa tragis yang menghebohkan masyarakat pada 27 Agustus 2016. Pada hari itu, seorang remaja berusia 16 tahun bernama Vina Dewi menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan. Kejadian ini tidak hanya mengguncang masyarakat lokal di Kota Cirebon, tetapi juga menarik perhatian nasional.

Vina ditemukan tewas di lokasi yang tidak jauh dari mayat kekasihnya, Eki, yang juga menjadi korban kebrutalan geng motor. Keduanya dibunuh oleh sekelompok orang yang disebut-sebut sebagai anggota geng motor di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Kasus ini telah mengalami berbagai perubahan dan kontroversi selama delapan tahun berikutnya.

Baca Juga: Polisi Harus Belajar dari Kasus Perkosaan Sum Kuning yang Penuh Rekayasa untuk Lindungi Pelaku

Pada 31 September 2016, delapan dari sebelas pelaku pembunuhan Vina ditangkap dan dijerat dengan Pasal 338, 351, 170, dan 285 KUHP serta Undang-Undang Perlindungan Anak. Namun, tiga pelaku lainnya masih buron dan belum tertangkap hingga saat ini.

Pengacara Hotman Paris menyoroti kejanggalan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) terhadap delapan tersangka yang ditangkap lebih awal. Selain itu, cerita seputar kasus ini juga mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.

Perbedaan dengan Kasus Vina Garut: Perlu dicatat bahwa Kasus Vina Cirebon berbeda dengan Kasus Vina Garut. Kasus Vina Garut viral karena video seks tak lazim yang diperankan oleh empat orang, termasuk Vina dan tiga laki-laki. Salah satu laki-laki pemeran adalah suami Vina. Video tersebut menghebohkan masyarakat Garut pada pertengahan Agustus 2019.

Baca Juga: Bertubuh Lusuh, Perempuan Muda Korban Perkosaan Ditemukan di Pinggir Jalan Tol Jakarta Tangerang

Harnofia Fitryani, siswi SMA, hilang pada 18 Desember 2012, lalu 20 Desember 2021 sudah menjadi mayat. Jasadnya ditemukan disemak-semak. Ia diperkosa lalu dibunuh. Polisi mencoba menginvestigasi, menangkap sejumlah pria yang dicurigai, disidang di pengadilan, tak cukup bukti. Lepas.

Akhirnya kasus ini menjadi gelap. Orang tua korban yang terpukul anak gadisnya berusia 15 tahun  tewas berusaha mencari keadilan. Sampai pasang poster raksasa di pinggir jalan. Foto Harnofia dipasang, dijelaskan singkat tanggal hilang dan ditemukan tewas. Kasihan juga. Dalam poster itu pihak orang tua bertanya, "Bagaimana kasus serupa menimpa anak Anda juga?" 

Wartawan Pontianak Post, Adong yang meliput dari awal kasus Harnofia telah membukukan liputannya. Ia juga berusaha mengungkap tabir gelap kasus itu. Lewat bukunya "Harnofia"  ia berusaha mengetuk hati para perwira polisi. Kadang ada pejabat tinggi polisi datang ke Kalbar ia sempatnya menyerahkan buku yang ditulisnya.

Baca Juga: Terbukti Terlibat Perkosaan, Robinho Jalani Hukuman 9 Tahun

Tujuannya agar kasus Harnofia tetap dilanjutkan, jangan sampai tutup buku. Mungkin yang belum, difilmkan saja. Lewat film sepertinya hal film Vina, bisa mengungkap kasus sadis yang masih belia itu.

Begitulah dunia ini. Kejahatan selalu membayangi hidup. Kita selalu berbuat baik, tapi ada juga orang selalu berbuat jahat. Keduanya memang temanan dari dulu.

Harapan kita, kalau memang jadi orang baik, tetap konsisten jadi orang baik. Kalau merasa jahat, berubahlah jadi orang baik. Sebab, orang jahat itu di mana-mana dibenci orang. Kecuali, orang jahat pura-pura jadi baik, susah ditebak sepak terjangnya. 

Baca Juga: Dee Company Resmi Merilis Trailer Film Horor Kriminal Vina: Sebelum 7 Hari, Berkisah Tentang Korban Geng Motor

(Rosadi Jamani, penulis Satupena Kalbar) ***

Sumber: WhatsApp grup Pengurus Daerah Satupena

Berita Terkait