China: Hubungan Indonesia - Guizhou Dapat Saling Melengkapi dan Menguntungkan di Masa Depan
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 15 Mei 2024 00:06 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Direktur Biro Promosi Investasi Provinsi Guizhou, China, Xie Qiang, berpendapat bahwa hubungan Indonesia-Guizhou dapat saling melengkapi dan saling menguntungkan satu sama lain di masa depan.
“Indonesia dapat sepenuhnya saling melengkapi, mengintegrasikan, dan saling menguntungkan dengan ekologi Guizhou, sumber daya mineral, lokasi dan keunggulan lainnya,” kata Xie Qiang di Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024.
Xie Qiang menyampaikan hal tersebut dalam acara Simposium Kerja Sama Ekonomi, Perdagangan, Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia-China (Guizhou) yang diselenggarakan oleh Kedubes China di Jakarta.
Baca Juga: Presiden China, Prancis dan Komisi Eropa Lakukan Pertemuan Trilateral di Istana Elysee, Paris
Xie Qiang menyebutkan, dalam hubungan ekonomi dan perdagangan, Indonesia merupakan mitra dagang terbesar ketiga Guizhou dan mitra dagang terbesar di ASEAN.
“Produk yang diekspor Guizhou ke Indonesia termasuk ban, tembakau, pupuk, dan produk yang diimpor dari Indonesia termasuk bijih nikel, feronikel, lignit, dan lain-lain,” ujar Xie Qiang.
Direktur Biro Promosi Guizhou itu melanjutkan bahwa Indonesia-Guizhou juga meningkatkan kerja sama seperti dalam bidang konstruksi proyek dan pengembangan mineral.
Selain itu, Xie Qiang melanjutkan, banyak orang dari Guizhou yang melakukan perjalanan ke Indonesia untuk merasakan dan mengenal budaya dan adat-istiadat di Indonesia.
Dia mengatakan bahwa Guizhou akan fokus pada pengembangan berkualitas tinggi untuk menarik investasi, mendukung bisnis yang ada dan memberikan pelayanan terbaik.
Dia juga mengatakan bahwa Guizhou menyambut hangat semua orang yang berkunjung ke provinsi yang dijuluki sebagai Provinsi Taman tersebut, tidak hanya untuk melakukan bisnis tetapi juga untuk menikmati liburan.
Baca Juga: China Minta Israel Hentikan Serang Rafah
Guizhou terletak di barat daya China, berbatasan dengan Sichuan dan Chongqing di utara, Hunan di timur, Guangxi di selatan dan dengan Yunan di barat, serta merupakan pusat transportasi di wilayah barat daya China dan bagian penting dari Sabuk Ekonomi Sungai Yangtze.