Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen, Lahir di Belanda Membela Indonesia: Asis dan Gol!
- Penulis : Abriyanto
- Jumat, 29 Maret 2024 09:04 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Amsterdam dan Oss, dua kota di Belanda itu menjadi saksi lahirnya dua pemain tim nasional (Timnas) Indonesia, Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen.
Hidup puluhan tahun di Belanda, tak membuat Thom dan Ragnar lupa dengan negara tempat leluhur mereka berasal: Indonesia.
Puncaknya, dua pesepak bola di Liga Belanda Eredivisie itu terbang 15,500 kilometer dari Belanda menuju Indonesia untuk mengambil sumpah menjadi warga negara Indonesia.
Baca Juga: Yesayas Oktavianus: Pemain Naturalisasi Tambah Kekuatan Signifikan ke Timnas Indonesia
Tepat setelah merampungkan pertandingan membela, klub masing-masing, Thom bersama SC Heerenveen dan Ragnar di Fortuna Sittard, mereka menuju Jakarta untuk mengambil sumpah menjadi WNI di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta, Senin 18 Maret 2024 malam.
Tiga hari berikutnya, Thom dan Ragnar menjadi penonton sewaktu Indonesia menang 1-0 melawan Vietnam dalam pertandingan ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis 21 Maret 2024.
Dua hari berselang, ketika dokumen-dokumen yang dibutuhkan sudah lengkap, Thom dan Ragnar ikut terbang ke Hanoi, Vietnam untuk bertanding melawan tim Vietnam di Stadion My Dinh, Selasa 26 Maret 2024.
Baca Juga: Legenda Sepakbola Peri Sandria: PSSI Jangan Sembarangan Pilih Pemain untuk Dinaturalisasi
Seperti halnya Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On yang langsung diberi debut sejak menit pertama oleh pelatih Shin Tae Yong sewaktu mengalahkan Vietnam di Gelora Bung Karno, Kamis 21 Maret 2024, hal yang sama juga diberikan kepada Thom dan Ragnar sebagai starter melawan Vietnam di Stadion My Dinh.
Thom diduetkan dengan Marselino Ferdinan di lini tengah. Ia menggantikan posisi Ivar Jenner yang ditinggal di Jakarta karena sakit.
Ragnar memulai pertandingan dengan mengisi posisi winger kiri yang ditinggal oleh Rafael Struick karena kurang fit.
Tampil penuh, Thom menggunakan pengalaman tampil regulernya bersama SC Heerenveen dengan sangat baik. Ia langsung nyetel dengan permainan Garuda, dengan satu asis penting dari sepak pojok yang ia hasilkan pada gol pertama yang dicetak Jay Idzes pada menit kesembilan.
Bak seorang regista seperti Andre Pirlo dari Italia, dengan gaya kaos kaki pendek khasnya, kehadiran Thom membuat aliran bola Indonesia berjalan mulus pada pertandingan itu, khususnya di babak pertama yang mana Indonesia mencetak dua gol.
Seperti halnya Pirlo, tipe bermainnya kalem dan terlihat tak banyak lari, tetapi dalam positioning, Thom tampak selalu on point.
Baca Juga: Thom Haye, Calon Pemain Naturalisasi Indonesia Bantu SC Heerenveen Menang Besar di Liga Belanda
Sebagai gelandang, ia tak berlama-lama membawa bola. Pola bermainnya menunjukkan bahwa kepintarannya begitu mumpuni di mana ia tahu kapan harus membawa bola dan kapan harus segera mengumpan kepada rekannya yang sudah kosong.
Ia juga beberapa kali terpantau lihai memotong serangan Vietnam dan ketika bola berada di kakinya, tak mudah juga bagi pemain lawan merebutnya.
Melihat apa yang ditampilkan Thom, Shin Tae Yong memuji setinggi langit.
"Thom menggantikannya (Ivar Jenner) di lini tengah. Dia melakukan pekerjaannya dengan baik. Dan lebih dari 100 persen saya puas dengan penampilannya,” kata Shin.
Untuk Ragnar, striker 26 tahun itu membuat serangan Indonesia hidup setelah tak begitu tajam sewaktu menang 1-0 di Jakarta.
Penampilan Ragnar membuat sisi serangan kiri Indonesia acapkali memberi alarm bahaya bagi pertahanan Vietnam.
Baca Juga: Dua Calon Pemain Naturalisasi, Ragnar Oratmangoen dan Thom Haye Gagal Bantu Timnya Menang
Tak perlu menunggu lama, Ragnar langsung memperoleh gol perdananya bersama Indonesia di menit ke-22.
Dari sisi kiri, ia melakukan tusukan dengan melewati empat bek Vietnam. Ragnar sempat melihat rekannya di kotak penalti untuk ditawari umpannya, tetapi ia melihat opsi itu tidak cukup baik karena tak ada striker yang di posisi ideal.
Alhasil, ia memilih melepaskan tembakan dengan kaki kirinya yang akhirnya menghunjam ke gawang Filip Nguyen dari sudut sempit.
Baca Juga: Bek Timnas Justin Hubner Bergabung Cerezo Osaka Berstatus Pinjaman dari Wolverhampton Wanderers
Dalam strategi Shin Tae Yong, dengan pressing-nya, Ragnar menjadi palang pintu pertahanan pertama Indonesia.
Ia pun juga tak segan untuk membantu pertahanan di mana beberapa kali melakukan track back untuk meringankan beban Nathan Tjoe-A-On di sisi kiri.
Debut indah Ragnar di Hanoi malam itu ditutup beberapa menit sebelum wasit meniup peluit panjang, sewaktu ia digantikan oleh Ricky Kambuaya di pengujung pertandingan (90+5').
Baca Juga: Inilah Jersey Latihan Timnas Indonesia yang Baru, Sayuri Bersaudara Jadi Modelnya
"Saya sangat senang, tentu saja bagaimana saya tidak bahagia. Saya pikir kami melakukan pekerjaan yang hebat," kata Ragnar seusai pertandingan.
Tiga menit setelah Ragnar keluar, pemain pengganti Ramadhan Sananta melengkapi kemenangan Indonesia melawan Vietnam di Hanoi dengan skor 3-0, mengulangi kemenangan yang terakhir kali diraih hampir 20 tahun lalu.
Jay Idzes jaga konsistensi
Baca Juga: Pemain Timnas Elkan Baggott Catat Clean Sheet Ketiga Berdama Timnya Bristol Rovers
Dua pemain anyar Indonesia yang telah mendapat debut lebih dulu, Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On juga mengikuti jejak Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen yang tampil solid dalam kemenangan 3-0 timnas Indonesia melawan Vietnam dalam laga keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua Grup F di Stadion My Dinh, Hanoi.
Jay Idzes, tak ada satu kalimat selain memberikan pujian kepada bek milik klub Serie B Italia, Venezia itu.
Mencatatkan debutnya melawan Vietnam sewaktu menang 1-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis 21 Maret, Idzes kembali menampilkan permainan terbaiknya sewaktu melawan Vietnam di Stadion My Dinh.
Baca Juga: Dito Ariotedjo: Naturalisasi Thom Jan Haye dan Ragnar Oratmangoen Tunggu Tanda Tangan Ketua DPR
Setelah banyak diperbincangkan karena ketenangannya di menit-menit akhir pertandingan, kali ini bek berusia 23 tahun itu kembali mempertontonkan ketrampilannya sebagai benteng dengan membuat gol pertamanya setelah menerima umpan sepak pojok dari Thom Haye.
Thom mengarahkan umpannya di ruang kosong yang sudah “dibuat” oleh Justin Hubner dan Nathan yang melakukan blok kepada bek Vietnam. Idzes yang berlari dari belakang menuju ruang itu datang di waktu yang tepat dan membuat free header yang membuat kiper Vietnam Filip Nguyen mati kutu.
Gol itu membuat Shin Tae Yong tersenyum karena dengan gol Idzes, pelatih 53 tahun itu berarti memiliki banyak pilihan untuk memenangkan duel-duel udara setelah sebelumnya mempunyai Elkan Baggot dan Jordi Amat.
Pada pertandingan itu, bek kelahiran Mierlo, Belanda tersebut menunjukkan konsistensi permainannya seperti ketika mengalahkan Vietnam di Jakarta.
Kemampuan reading the game-nya bagus, passing-nya akurat, dan tenang membawa bola, menggambarkan bahwa ia adalah bek modern yang mampu menjadi ball playing defender.
Sebagai bek tengah, bak seorang Virgil van Dijk, ia sangat andal mengatur koordinasi pertahanan dan kehadirannya pada waktu yang sama juga memberi rasa percaya diri untuk Rizky Ridho dan Justin Hubner yang bermain bersamanya di formasi tiga bek sejajar.
Begitu juga dengan Nathan, permainan bek milik SC Heerenveen itu juga solid. Ia paham dengan apa yang diminta Shin Tae Yong.
Penampilannya terlihat lebih offensive dan timing pergerakannya tentang kapan harus overlape atau tidak, sudah jauh membaik daripada waktu di Jakarta di mana ia masih beradaptasi.
Hadiah permainan lebih solidnya ini adalah satu asis yang berujung gol Ragnar di babak babak pertama.
Mendekati Piala Dunia 2026
Berkat dua kemenangan melawan Vietnam, Indonesia sekarang di peringkat kedua klasemen sementara kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua Grup F dengan koleksi tujuh poin.
Dengan sisa dua pertandingan, Indonesia unggul empat poin dari Vietnam di posisi ketiga dan terpaut lima poin dari Irak yang tampil sempurna dari empat pertandingan.
Baca Juga: Pemain Naturalisasi Berdarah Maluku Ragnar Oratmangoen Debut di Timnas Indonesia Langsung Bikin Gol
Indonesia tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi untuk semakin dekat dengan pintu Piala Dunia 2026 yang akan dimainkan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko sekaligus otomatis lolos ke Piala Asia 2027 tanpa kualifikasi.
Bahkan, hasil dua kali imbang atau dua kali kalah pada dua laga tersisa sebenarnya juga masih membuat Indonesia lolos putaran ketiga, apabila pada waktu yang sama, Vietnam yang masih mempunyai peluang lolos, tidak memetik hasil maksimal dari dua laga melawan Filipina dan Irak.
Namun, daripada skema di atas, rasanya kemenangan menjadi jalan yang lebih gagah bagi Indonesia untuk menempuh putaran ketiga.
Di dua pertandingan sisa, Indonesia mendapat keuntungan karena akan bertanding di kandang sewaktu melawan Irak dan Filipina pada bulan Juni nanti.
Irak menjadi lawan pertama yang akan dijamu Indonesia pada tanggal 6 Juni nanti. Laga ini bukan tidak mungkin menjadi tiga poin yang mengantarkan Indonesia lolos ke putaran ketiga, jika melihat tren permainan Indonesia yang terus naik akhir-akhir ini dan faktor bermain di kandang yang selalu dipadati suporter fanatiknya.
Dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Selasa 26 Maret 2024, pengamat sepak bola M. Kusnaeni sepakat Indonesia sudah waktunya mengalahkan Irak.
"Dengan perkembangan Timnas sekarang ini, merebut poin dari Irak bukan hal yang mustahil."
Indonesia menjadi satu-satunya negara ASEAN yang ada di posisi dua besar grup putaran kedua atau dua peringkat teratas yang nantinya dipersilahkan lolos ke putaran ketiga.
Apabila semua skenario berjalan lancar, putaran ketiga akan menjadi panggung besar Indonesia karena pada putaran itu akan dihuni 17 raksasa-raksasa Asia seperti Qatar yang baru menjuarai Piala Asia 2023, Iran, sampai Australia yang sudah memastikan langkah ke putaran ketiga.
Di putaran ketiga, 18 negara akan dibagi tiga grup yang masing-masing diisi enam negara di mana dua peringkat teratas masing-masing grup mendapat enam tiket lolos ke Piala Dunia 2026.
Jika terlalu sulit merebut enam tiket langsung, Indonesia masih mempunyai kesempatan mendapat dua tiket langsung dari putaran keempat apabila menjadi juara grup dari dua grup yang diisi tiga tim, peringkat tiga dan empat dari tiga grup putaran ketiga.
Jika ini sulit digapai, masih ada babak kelima untuk memperebutkan satu tiket yang diperebutkan interkontinental.
Memang masih terlalu dini membicarakan kesempatan tampil di turnamen paling bergengsi Piala Dunia 2026 karena jalan Indonesia masih sangat panjang.
Namun, apa yang dilakukan Shin Tae Yong sejak menangani Indonesia pada Januari 2020 membuat mimpi publik tanah air untuk melihat timnas kesayangannya tampil di turnamen terakbar itu tidak pernah padam.
Apa yang terjadi selama dua bulan ke depan akan sangat menentukan langkah Indonesia untuk lolos ke putaran ketiga.
Selain tiga poin yang semakin mendekati Piala Dunia 2026 yang pertama kali digelar di tiga negara itu, satu kemenangan di bulan Juni nanti juga menegaskan level Indonesia yang sekarang ini sudah bertengger di level Asia, bukan lagi hanya berputar di Asia Tenggara dengan mengejar Piala AFF. ***
Oleh Zaro Ezza Syachniar