Yaman Tegaskan Akan Terus Serang Kapal di Laut Merah Sampai Agresi Israel Terhadap Gaza Dihentikan
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 20 Maret 2024 04:05 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Luar Negeri Yaman pada Selasa, 19 Maret 2024 mengumumkan, pihaknya akan terus melakukan operasi di Laut Merah sampai agresi Israel terhadap Gaza dihentikan.
Pernyataan Kemlu Yaman tersebut sebagai tanggapan atas pernyataan Dewan Keamanan PBB mengenai operasi yang dilakukan oleh negara itu terhadap kapal-kapal yang lewat di Laut Merah.
Dalam pernyataan Yaman tersebut, tertulis bahwa Dewan Keamanan PBB telah tunduk pada kemauan Amerika Serikat untuk mendukung kebrutalan rezim Israel di Gaza.
Baca Juga: Hadapi Ancaman Houthi Yaman, Singapura dan Sri Lanka Gabung dengan Koalisi AS di Laut Merah
"Memalukan bahwa Dewan Keamanan tidak dapat mengeluarkan pernyataan yang mengutuk pembantaian rezim Israel di Gaza setelah sekitar 200 hari, tetapi Dewan Keamanan PBB mengecam gerakan Ansarullah Yaman atas tindakannya di Laut Merah untuk mendukung warga Palestina," kata pihak Yaman.
"Dewan Keamanan PBB sebaiknya mencegah pengiriman fasilitas AS ke Israel, sebab rezim Zionis telah membunuh kaum perempuan dan anak-anak di Gaza," kata kementerian Yaman itu.
Pihaknya juga menekankan bahwa operasi di Laut Merah dan Laut Arab saling berhubungan dengan perkembangan di Gaza.
Baca Juga: Tidak Ada Warga Indonesia yang Jadi Korban dalam Serangan Gabungan AS-Inggris di Yaman
Anggota delegasi perundingan pemerintah Yaman, Abdul Malik al-Ajri, mengomentari pernyataan Dewan Keamanan (DK) PBB dan menggambarkannya sebagai pernyataan tak berguna.
Dia mencatat, DK PBB tidak berhak meminta negara lain untuk menghormati regulasi internasional, sebab badan tersebut tidak mampu memaksa rezim Israel untuk mengikuti regulasi tersebut dan menghentikan genosida di Gaza.
Pada Senin, 18 Maret 2024, DK PBB mengecam serangan Ansarullah Yaman terhadap kapal komersial di Laut Merah.
Pasukan Udara Yaman mengumumkan, pihaknya tidak akan berhenti melakukan operasi terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel sampai perang di Gaza berakhir.
Sejak awal perang 7 Oktober lalu, lebih dari 31.000 warga Palestina, kebanyakan anak-anak dan perempuan, terbunuh di Gaza. ***