PLN dan USTDA Amerika Serikat Teken MoU untuk Dukung Konektivitas Energi Indonesia dan Malaysia
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 07 Maret 2024 08:38 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Perusahaan Listrik Negara atau PLN Indonesia dan Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat atau USTDA menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang studi kelayakan, untuk mendukung pembangunan dua proyek lintas batas negara interkoneksi listrik antara Indonesia dan Malaysia.
"Kami di USTDA sangat bangga dan senang menjadi mitra PLN dan bersama-sama merayakan kelanjutan kemitraan yang akan meningkatkan kerja sama sektor energi di antara negara-negara anggota ASEAN, sekaligus membangun hubungan sektor energi yang lebih kuat antara Amerika Serikat dan bagian dunia yang dinamis ini," kata Direktur USTDA Enoh T. Ebong saat acara penandatangan MoU tersebut di Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024.
Ebong mengatakan, tidak ada cara yang lebih baik untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang yang kuat, selain merencanakan hari ini untuk kebutuhan masa depan. "Kami hadir hari ini karena Indonesia dan Malaysia memiliki perekonomian yang berkembang pesat," katanya.
Baca Juga: PLN: Tambah Daya Tahun Baru Hanya Rp271.023, Berlaku Sampai 31 Januari 2024
Menurut Ebong, mungkin tidak ada investasi yang lebih penting dalam metode ini selain energi ramah lingkungan yang dapat diandalkan.
"Inilah sebabnya Amerika sangat senang sekali bisa bermitra dengan PLN. Kami bangga mengumumkan pendanaan USTDA untuk pengembangan 2 proyek transmisI listrik yang akan menghubungkan Indonesia dan Malaysia dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN," katanya.
USTDA adalah badan persiapan proyek luar negeri pemerintah Amerika Serikat yang memiliki misi ganda, yang mencakup pengembangan infrastruktur berkelanjutan berkualitas tinggi di negara mitra seperti Indonesia dan Malaysia.
Baca Juga: Inovasi Baru PLN: Menjadikan Tiang Listrik Sebagai Tempat Pengisian Daya Mobil Listrik
Pada saat yang sama, USTDA diberi mandat untuk bekerja sama dengan industri untuk memberikan teknologi dan solusi terbaik bagi proyek-proyek yang didukungnya.
Sejak didirikan pada 1992 USTDA telah mendukung lebih dari 100 kegiatan pembangunan infrastruktur di Indonesia dan lebih dari 30 di Malaysia.
"Kami juga mendukung proyek infrastruktur lintas batas seperti saat ini. Kami dengan senang hati mendanai studi kelayakan yang akan mendukung pengembangan 2 jalur transmisi antara Indonesia dan Malaysia. Jalur pertama akan menghubungkan Sumatra, Indonesia ke Semenanjung Malaysia dan yang lainnya akan menghubungkan Kalimantan, Indonesia ke Sabah, Malaysia,"
Baca Juga: Direktur Utama Darmawan Prasodjo: Penjualan Listrik PLN Tumbuh 5,32 Persen Pada 2023
Jalur transmisi ini, kata Ebong, akan memfasilitasi pembagian sumber daya energi antar negara tetangga. "Keduanya juga akan meningkatkan ketahanan energi masing-masing negara sekaligus mendukung integrasi energi terbarukan ke dalam jaringan listrik," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT PLN Persero Darmawan Prasodjo menuturkan bahwa masyarakat pada saat ini sedang menghadapi ancaman serius dan perlu dilakukan penurunan emisi gas rumah kaca.
Darmawan menambahkan bahwa tiga tahun lalu pihaknya telah meluncurkan emisi Net Zero pada 2060.
Baca Juga: PLN Jakarta Raya Siapkan Pasokan Listrik Berlapis di Lokasi Vital untuk Amankan Pemilu 2024
“3 Tahun yang lalu kami merancang ulang perencanaan ketenagalistrikan nasional menjadi yang paling ramah lingkungan dalam sejarah Indonesia. Saat ini kami sedang dalam proses merancang perencanaan ketenagalistrikan nasional, untuk memastikan bahwa nol emisi pada tahun 2060 tidak hanya akan tercapai, namun juga akan tercapai lebih cepat," katanya.
Direktur Eksekutif ASEAN Center for Energy (ACE) Nuki Agya Utama mengatakan, pertemuan hari itu menandai tonggak penting dalam memajukan sektor energi kawasan ASEAN.
"Penandatanganan perjanjian rencana antara UTSDA dan PLN menggarisbawahi komitmen kami untuk meningkatkan jaringan listrik ASEAN," katanya.
Baca Juga: Buat Pengguna Mobil Listrik: Chery dan PLN Kerja Sama Pemasangan Unit Pengisian Daya di Rumah
Lebih lanjut Nuki mengatakan pengembangan inisiatif ini termasuk bagian penting dari studi kekuatan lintas batas dalam hubungan antara Indonesia dan Malaysia.
"ACE bangga menjadi bagian dari kolaborasi ini, yang selaras dengan misi kami untuk mempercepat konektivitas dan keberlanjutan di antara negara-negara anggota ASEAN. Meningkatkan konektivitas ASEAN merupakan hal mendasar bagi pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan integrasi regional," katanya. ***