Ciri-ciri Ilmu yang Bermanfaat dan Tidak Bermanfaat
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 28 Agustus 2022 09:36 WIB
ORBITINDONESIA - Semua orang ingin memiliki ilmu. Tetapi memiliki banyak ilmu juga bisa menimbulkan konsekensi negatif, jika kita tak hati-hati. Ia bisa saja jadi sombong.
Terkadang, dengan banyaknya ilmu, orang berilmu itu tidak memanfaatkan ilmunya, sehingga ia lalai atau lupa.
Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah (1335-1393) dalam kitab Majmuk Warasail menjabarkan ciri-ciri ilmu yang bermanfaat dan ilmu yang tidak bermanfaat sebagai berikut:
Baca Juga: Tiga Kali Kalah Bertanding di Kandang, Seto Nurdiyantoro Isyaratkan Mundur Melatih PSS Sleman
“Termasuk di antara tanda-tanda ilmu bermanfaat adalah pemiliknya itu tidak mengklaim dirinya berilmu, tidak membanggakan ilmunya untuk mengalahkan orang lain,
dan tidak menuduh orang lain sebagai orang bodoh, kecuali kepada orang yang memang menyalahi Sunnah Rasulullah dan Ahlus sunnah.
Sebab orang yang berilmu itu, ketika mengomentari orang lain yang menyalahi sunnah, ia marah karena Allah, bukan marah karena mengumbar nafsunya, serta tidak bermaksud takabur atas orang lain.
Sedangkan seseorang yang mempunyai ilmu tidak bermanfaat itu, ia tidak akan menyibukkan diri, kecuali bersombong diri dengna ilmunya dan menampakkan keutamaan ilmunya kepada orang lain,
Baca Juga: Tiga Kali Kalah Bertanding di Kandang Sendiri, Pendukung PSS Sleman: Demam Panggung Po Piye
serta meremehkan mereka, agar ia dengan ilmunya dipandang tinggi derajatnya di mata mereka. Demikian itu, adalah seburuk-buruk sikap dan pandangan.”
Al-Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i atau Imam Al-Ghazali rahimahullah, dalam Bidayatul Hidayah berkata:
“Ilmu yang bermanfaat adalah menambah rasa takutmu kepada Allah, menambah kebijaksanaanmu dengan aib-aib dirimu, menambah rasa makrifat dengan beribadah kepada Tuhanmu,
serta meminimalisasi kecintaanmu terhadap dunia, dan menambah kecintaanmu kepada akhirat,
Baca Juga: PAN Rekomendasikan 9 Tokoh Jadi Bakal Calon Presiden, Prabowo Subianto tidak Masuk
membuka pandanganmu atas perbuatan jelekmu, hingga kau dapat menjaga diri dari hal itu, serta membebaskanmu dari tipu daya setan.”
Orang yang berilmu, yang membuat semua orang mencintainya, karena pribadinya yang mulia. Meski telah banyak ilmu yang tersimpan di dalam dadanya, ia tetap merendah hati, tiada meninggi.
Semakin dia rendah hati, semakin tinggi derajat kemuliaan yang dia peroleh. Sesungguhnya, karena ilmu yang banyak itulah, yang mampu menjadikannya faham akan hakikat dirinya.
Dia tak mudah merendahkan orang lain. Senantiasa santun dan ramah, bijaksana dalam menentukan keputusan suatu perkara.
Baca Juga: Benarkah Politik Saat Ini Terlihat Seperti Bola Liar
Dia dengan semuanya itu, membuatnya semakin dicintai manusia dan insyaAllah, Allah subhanahu wa ta'ala pun mencintainya.
Wallahu a'lam. Semoga bermanfaat!
(Ditulis dari berbagai sumber oleh Al-Faqir Sayyid Ahmad Zaini Alawi, Khodim Jama'ah Sarinyala Kabupaten Gresik, beredar di medsos, lalu dikutip dan diringkas oleh editor ORBITINDONESIA). ***