Ady Kristanto: Sensus Burung Identifikasi 10 Jenis Burung Air di Kawasan Ancol, Jakarta Utara
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 28 Februari 2024 14:53 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Survei burung air yang dilakukan di Ancol, Jakarta Utara, berhasil mengidentifikasi 10 jenis burung air dengan salah satunya masuk dalam kategori hampir terancam punah, di tengah ancaman serius akibat pencemaran air dan urbanisasi. Itu dikatakan Koordinator Jakarta Birdwatcher’s Society Ady Kristanto.
Dalam keterangan di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024, Ady Kristanto mengatakan, keberadaan burung, khususnya burung air, di Jakarta menghadapi ancaman serius, termasuk kehilangan habitat akibat urbanisasi, pencemaran air di Teluk Jakarta, perburuan, dan tekanan aktivitas manusia.
Upaya konservasi, lanjut Ady Kristanto, sangat dibutuhkan untuk melindungi burung air dan habitat mereka.
Baca Juga: Birdgirl Karya Mya Rose Craig: Petualangan Gadis Burung Mencari Makna Hidup
"Memang disadari kesadaran masyarakat akan pentingnya burung di alam masih sangat rendah, sehingga banyak masyarakat yang acuh terhadap peran dari burung air bahkan memburunya," ujar Ady.
Dalam kegiatan memperingati Asian Waterbird Census (AWC) itu, sensus burung yang dilakukan di empat kawasan Ancol pada 25 Februari 2024 berhasil teridentifikasi 40 jenis burung dengan total 337 individu. Dari 40 jenis burung tersebut, terdapat 10 jenis burung air dengan total 93 individu.
Sepuluh burung air yang berhasil teridentifikasi yaitu Blekok Sawah (Ardeola speciosa), Kuntul Kecil (Egretta garzetta), Kokokan Laut (Butorides striatus), Pecuk Ular Asia (Anhinga melanogaster), Kuntul Perak (Ardea intermedia), Kowak Malam Abu (Nycticorax nycticorax), Trinil Pantai (Actitis hypoleucos), Cangak Abu (Ardea cinerea), Pecuk Padi Hitam (Phalacrocorax sulcirostris), dan Kareo Padi (Amaurornis phoenicurus).
Baca Juga: Inilah 9 Jenis Love Bird yang Digemari Pecinta Burung
Dari 10 jenis burung air tersebut, terdapat satu jenis burung migran, yaitu Trinil Pantai. Sementara berdasarkan status keterancaman, terdapat satu jenis burung air yang masuk ke dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), yaitu burung Pecuk Ular Asia berstatus hampir terancam punah.
Terkait fakta itu, kata Ady, upaya konservasi menjadi sangat penting dilakukan, terutama untuk jenis-jenis burung air yang menjadi bagian penting dari ekosistem.
Direktur Eksekutif Belantara Foundation Dr Dolly Priatna mengemukakan, pelibatan masyarakat, khususnya generasi muda, merupakan salah-satu kunci keberhasilan pelestarian satwa liar, termasuk burung air beserta habitatnya.
Baca Juga: Curi 5 Ekor Burung Murai, Sindikat Lintas Kota Dibekuk Polres Bondowoso
"Anak zaman now sangat aktif dalam memviralkan sesuatu di media sosial. Kekuatan ini perlu diarahkan untuk banyak hal yang positif, termasuk dalam memviralkan pentingnya burung air dilestarikan," ujar Dolly.
"Banyak cara untuk terlibat dalam pelestarian burung air beserta habitatnya, salah satunya yaitu berpartisipasi aktif dalam melakukan sensus burung air yang ada sekitar tempat tinggal mereka," lanjut Dolly.
Hasil sensus burung air 2024 ini akan dilaporkan kepada Wetlands International Indonesia sebagai koordinator AWC Indonesia dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Hasil sensus burung air ini dapat menjadi pengayaan data burung air Pemprov DKI Jakarta. ***