Aaron Bushnell, Penerbang Angkatan Udara AS, Meninggal Sesudah Bakar Diri di Depan Kedutaan Israel
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 27 Februari 2024 07:35 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Seorang penerbang Angkatan Udara Amerika Serikat, Aaron Bushnell, yang membakar dirinya sendiri di luar kedutaan Israel di Washington sebagai bentuk protes terhadap perang Israel di Gaza telah tewas, kata Pentagon.
Penerbang berusia 25 tahun, Aaron Bushnell dari San Antonio, Texas, meninggal karena luka-lukanya, kata Departemen Kepolisian Metropolitan Washington, DC, pada hari Senin, 26 Februari 2024.
Laporan media AS mengatakan, Aaron Bushnell menyiarkan langsung dirinya di platform media sosial Twitch dengan mengenakan seragam dan menyatakan dia “tidak akan terlibat dalam genosida,” sebelum menyiram dirinya dengan cairan pada hari Minggu, 25 Februari 2024.
Baca Juga: Lolwah Al Khater: Qatar Kecam Rekor Pembunuhan Jurnalis oleh Pasukan Israel di Jalur Gaza
Dia kemudian membakar dirinya sendiri sambil berteriak “Bebaskan Palestina!” sampai dia terjatuh ke tanah. Rekaman tersebut telah dihapus dari Twitch.
Dalam sebuah pernyataan, angkatan udara mengatakan pada hari Senin: “Orang yang terlibat dalam insiden kemarin meninggal karena luka-lukanya dan meninggal tadi malam.”
Angkatan udara mengatakan akan memberikan informasi tambahan sehari setelah pejabat militer selesai memberi tahu keluarga terdekatnya.
Baca Juga: Program Pangan Dunia Tunda Pengiriman Bantuan ke Kota Gaza Palestina
Insiden ini terjadi ketika protes terhadap perang Israel di Gaza terus berlanjut di seluruh Amerika.
Pada bulan Desember, seorang pengunjuk rasa membakar dirinya sendiri di luar konsulat Israel di Atlanta. Sebuah bendera Palestina ditemukan di lokasi kejadian, dan tindakan tersebut diyakini sebagai salah satu “protes politik ekstrim”.
Israel melancarkan serangan ke Gaza setelah pejuang Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 1.139 orang dan menyandera sekitar 250 orang.
Sejak serangan tersebut, Israel telah membombardir wilayah Palestina dari udara, darat dan laut serta melancarkan invasi darat. Lebih dari 29.000 orang telah tewas dalam serangan Israel, menurut pihak berwenang Palestina.
Kampanye Israel di Gaza telah menyebabkan sebagian besar wilayah itu hancur dan membuat lebih dari 80 persen penduduknya mengungsi.***