DECEMBER 9, 2022
Buku

Mengapresiasi Buku Konflik dan Perdamaian Etnis di Indonesia Karya Samsu Rizal Panggabean

image
Ilustrasi konflik etnis. Samsu Rizal Panggabean menulis buku tentang konflik dan perdamaian etnis di Indonesia (Foto: Istimewa)

ORBITINDONESIA.COM - Buku karya Samsu Rizal Panggabean ini menghadirkan paparan baru mengenai konflik komunal yang merusak proses transisi demokrasi Indonesia.

Berbeda dari sebagian besar penjelasan yang hanya fokus pada wilayah-wilayah kekerasan, Samsu Rizal Panggabean dengan cermat membandingkan kota-kota yang damai dan mengalami kekerasan lalu mengajukan penjelasan konflik yang baru: variasi preferensi politis dari aparat keamanan negara.

Karya Samsu Rizal Panggabean ini memang menarik. Gagasan-gagasan yang didapat dari Indonesia ini tak ternilai harganya bagi para sarjana perbandingan demokratisasi di seluruh dunia, khususnya yang mempelajari pengaruh transisi rezim terhadap politik etnis. 

Baca Juga: Diaspora Bangga Berbangsa, Buku Karya Fenty Effendy yang Soroti Peran Diaspora dalam Pembangunan RI

Menurut Sandra Hamid dari The Asia Foundation, buku ini merupakan bacaan mutlak bagi semua orang yang ingin mencegah atau mengatasi konflik Pribumi-Tionghoa dan Islam-Kristen, jenis-jenis konflik yang hampir pasti akan mengguncang perdamaian politik di Indonesia pada masa depan.

Data yang dikumpulkan Rizal Panggabean, ilmuwan politik ternama dari Universitas Gadjah Mada, bersifat orisinal, peka, lengkap, dan cermat.

Oleh karena itu, argumen pokoknya, bahwa peran dan strategi aktor negara lebih penting ketimbang ciri dan pemilahan kelompok, amat meyakinkan.

Baca Juga: Menyimak Buku Outlook Kendaraan Listrik Indonesia 2023

“Pertanyaan yang membingkai buku Rizal Panggabean ini sederhana: Mengapa kekerasan terjadi di sebuah tempat dan tidak di tempat lain,” kata Sandra.

“Kesederhanaan bingkai studinya menolak berbagai teori konspirasi dan analisis jalan pintas. Dia melihat dengan tajam kejadian di beberapa daerah, dan mencari jawab,” lanjut Sandra.

“Dia bahas juga yang tak terjadi–nirperistiwa–untuk menerangkan yang terjadi.Dari tulisan ini, kita mengerti lebih banyak apa dan siapa yang berkontribusi pada peristiwa kekerasan yang ditelitinya di Surakarta dan Ambon,” ujar Sandra.

Baca Juga: Bedah Buku Serumpun Pantun Melayu: Pantun, Benteng Literasi Budi Pekerti

Benjamin Smith dari University of Florida (AS) mengatakan, “Selama hampir dua dekade, Rizal Panggabean mempelajari konflik etnis dan menuliskannya.”

Halaman:
1
2
3
Sumber: Facebook@shafee.id

Berita Terkait