Puisi Prof. Dr. I Ketut Surajaya: Netral yang Semu
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 29 Januari 2024 10:17 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Kawan apa netral itu
Netral pas untuk ucapan, tindakan
Gestur, pikiran, sikap dan perasaan
Yang tidak memihak kepada orang
Kelompok yang bersetru, konflik, berbedaan pikiran, pendapat, ideologi, politik, kepentingn, dan lainnya
Netralitas apakah ada kawan?
Tidak ada netralitas pada manusia
Manusia memihak pada kendali pikiran dan perasaannya secara subyektif yang senantiasa berstimulus terhadap apa yang diputuskan dan dipilihnya
Seseorang yang netral
Sesungguhnya hanya
Diketahui oleh diri seseorang itu
Baru diketahui orang luar dirinya manakala dinyatakan dalam kata--kata tindakan gesture, sikap, tulisan atau tanda-tanda lainnya
Netralitas adalah hak asasi manusia
Keberpihakan adalah hak azasi juga
Apakah anda netral terhadap kebenaran, kejujuran, kebaikan keadilan dan keyakinan anda?
Semestinya anda berpihak, tidak netral
Apakah anda netral terhadap kejahatan kecurangan kebencian
Kebohongan dan ketidak adilan?
Seharusnya tidak netral, anda mesti melawannya
Netralitas pada manusia
bersifat semu karena tidak hitam putih
Netralitas tidak berpengaruh terhadap pikiran, perkataan sikap kebenaran kebaikan dan etika yang ajeg
Kalau begitu kenapa netralitas menjadi perdebatan yang konyol
Manfaat apa yang diharapkan dari netralitas itu?
Pada hal yang netral itu benda-benda bukan manusia
Seperti cabe, bawang, lengkuas, kunyit adalah benda-benda netral
Demikian dicampur diulek maka
Menjadilah bumbu masak yang enak
Laksana demokrasi yang menyinergikan pikiran baik tindakan
Etika kerja dan program yang menyuburkan harkat kemanusiaan itu
Depok, 28 Januari 2024
I Ketut Surajaya