Survei SPIN: Elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Tembus 50,9 Persen
- Penulis : Krista Riyanto
- Senin, 15 Januari 2024 18:54 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menembus 50,9 persen setelah debat ketiga Pilpres 2024 berdasarkan hasil survei dari lembaga Survei and Polling Indonesia (SPIN).
Menurut Direktur Eksekutif SPIN Igor Dirgantara dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin 15 Januari 2024, elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD 23,5 persen.
Dan, elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mencapai 18,7 persen.
Baca Juga: Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Memperoleh Dukungan dari Penjahit Indonesia Raya
Sedangkan responden yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab mencapai 6,9 persen.
Survei SPIN tersebut dilaksanakan periode 8—14 Januari 2024 dengan melibatkan 2.178 responden di seluruh provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling.
Dalam survei itu menyebutkan bahwa upaya Ganjar dan Anies yang mencoba mendegradasi Prabowo Subianto dalam debat ketiga tidak berhasil.
Baca Juga: Senin InI Prabowo dan Gibran Tidak Kampanye, Kembali Berdinas di Kantor Masing-masing
Elektabilitas Anies malah merosot, begitu pula dengan Ganjar.
Debat calon presiden yang diselenggarakan oleh KPU pada hari Minggu, 7 Januari 2024 tidak berpengaruh pada pilihan mereka dalam Pilpres 2024.
Mayoritas publik atau 72,9 persen mengaku debat tersebut tidak memengaruhi pilihan mereka.
Baca Juga: WOW, Kafe Prabowo-Gibran di Kota Magelang Kasih Makan dan Kopi Gratis kepada Masyarakat
Dengan demikian, Igor menilai debat ketiga Pilpres 2024 tidak menjadi referensi bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya.
Selepas debat pertama pada tanggal 12 Desember 2023 dan debat kedua pada tanggal 22 Desember 2023, KPU menggelar debat ketiga yang kembali mempertemukan calon presiden.
Tema debat ketiga yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jakarta, Minggu 7 Januari meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. **