China Anggap Kontrol Ekspor Semikonduktor oleh AS Sebagai Penindasan
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 09 Januari 2024 05:36 WIB
ORBITINDONESIA.COM - China menilai kontrol ekspor produk semikonduktor berupa cip dari Amerika Serikat ke China adalah penindasan ekonomi.
"AS telah memperketat kontrol atas ekspor cip ke China dan sengaja menargetkan industri semikonduktor China atas nama keamanan nasional. Ini adalah penindasan ekonomi yang nyata," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning di Beijing pada Senin, 8 Januari 2023.
Semikonduktor menjadi sangat dibutuhkan dalam pengembangan industri berbasis teknologi. Ini hal kunci bagi China.
Pada Agustus 2022, pemerintah Amerika Serikat memberlakukan kebijakan CHIPS and Science Act yaitu pengucuran 52,7 miliar dolar AS untuk pembangunan pabrik, insentif, biaya riset dan pengembangan teknologi demi menekan biaya produksi cip di dalam negeri, menciptakan lapangan pekerjaan, dan membangun rantai pasok secara mandiri di AS.
"Kontrol ekspor semikonduktor AS terhadap China merupakan praktik diskriminatif yang melanggar prinsip 'most-favored-nation' yang diatur dalam Pasal 1 General Agreement on Tariffs and Trade (GATT)," kata Mao.
Memasukkan perusahaan peralatan telekomunikasi China pada daftar hitam dan melarang peralatan telekomunikasi buatannya memasuki pasar AS atas nama melindungi keamanan siber adalah pelanggaran terhadap prinsip pembatasan kuantitatif yang diatur dalam Pasal 11 GATT, kata Mao.
Mao menilai AS menggunakan keamanan nasional sebagai alasan untuk membatasi ekspor cip ke China, namun tindakan yang dilakukan jelas tidak termasuk keamanan nasional.
"Nvidia RTX 4090 adalah kartu grafis biasa untuk penggemar video game. Namun perusahaan tersebut terpaksa menarik produknya dari pasar China karena kontrol ekspor AS," kata Mao.
Mao menilai AS mengincar industri cip China bukan karena alasan keamanan nasional.
"Ini adalah intimidasi sepihak tanpa prinsip atau dasar yang melanggar hak negara-negara berkembang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik bagi rakyatnya," tambah Mao.