ORBITINDONESIA.COM - Ahli ilmu komputer Universitas Padjadjaran Bandung Setiawan Hadi menilai program internet gratis yang diusung calon presiden adalah sangat positif.

"Ini sejalan dengan program Kementerian Komunikasi dan Informatika di seluruh Indonesia," kata Setiawan ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu 27 Desember 2023.

Namun, ia mengingatkan tentang aspek keberlanjutan, kesiapan, pemeliharaan, pemanfaatan, literasi, dan kebijakan.

"Jangan sekarang gratis, nanti tidak gratis. Kedua, aspek kesiapan dan pemeliharaan peralatan. Jangan sampai tidak berfungsi walau gratis," ujarnya.

Lalu aspek pemanfaatan. Menurutnya, harus ada sosialisasi sehingga internet menjadi nilai tambah.

Keempat, aspek literasi masyarakat. Menurutnya, kuatnya pengaruh internet bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak suka kepada kesejahteraan Indonesia.

Terakhir, katanya, aspek kebijakan. Setiap kandidat mengenai sasaran dari internet gratis tersebut.

"Gratis itu untuk siapa? Apakah masyarakat mampu juga ingin gratis? Ya jelas mau.

Menurut Setiawan, program internet gratis tidak mustahil untuk dilaksanakan. Akan tetapi, program tersebut tidak berjalan sebentar, lalu berhenti atau sekadar janji tanpa ada implementasi.

Ia menyarankan program internet tersebut tidak benar-benar gratis, tetapi berbiaya rendah saja. Hal ini karena ada kebutuhan pendanaan untuk program tersebut.

"Mungkin dari sisi end-user atau pemakai dirasakan gratis. Namun, secara keseluruhan perlu penyiapan dan pembiayaan untuk semua aspek," katanya.

Sebelumnya, Anies Baswedan berkomitmen menghadirkan akses internet berkecepatan hingga 100  megabit per detik (mbps) merata ke seluruh Indonesia. Komitmen ini akan diwujudkan melalui program "Pinternet".

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan meningkatkan hak asasi di bidang digital dengan memperbaiki akses internet untuk masyarakat.

Ganjar Pranowo-Mahfud MD ingin menghadirkan layanan internet berkecepatan tinggi secara gratis di sekolah untuk mendukung pertumbuhan industri kreatif. ***