Orbit Indonesia
Jangan Mau Jadi Saudaranya Setan Dengan Perilaku Mubazir
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 05 November 2023 08:05 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Jangan mau jadi saudara setan. Kita sering dengar ungkapan, "Mubazir itu saudaranya setan."
Tapi coba perhatikan kehidupan sehari-hari di sekitar kita, terutama jika sedang kumpul ramai-ramai atau pada saat pesta prasmanan.
Tak jarang kita jumpai orang mengambil makanan berlebihan, dan tidak bertanggung jawab menghabiskan, sehingga tersisa, tak peduli berapa uang (memang bukan si pemakan yang membiayai) yang terbuang. Mubazir.
Smntr di berbagai penjuru kita lihat botol atau gelas air mineral, ditinggalkan begitu saja dengan air tersisa cukup banyak. Padahal air itu tidak gratis dan harus dibeli. Mubazir.
Di kediaman kami ada pendopo, yang hampir setiap hari digunakan untuk berbagai kegiatan dan menerima tamu selama 30 tahun. Pengalaman apa yang kami peroleh? Selesai kegiatan, kami harus mengecek kamar mandi dan WC, apakah lampu dan aliran air sudah dimatikan?
Beberapa kali lupa, lampu menyala dan air mengalir seharian/semalaman tanpa digunakan. Mubazir. Air mengalir terbuang sia-sia, sementara di daerah-dsaerah tandus, ada makhluk Allah yg lain yg kekeringan dan kesulitan utk mendapatkan air.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mubazir berarti menjadi sia-sia atau tidak berguna; berlebihan; bersifat memboroskan.
Dalam norma ekonomi Islam mubazir adalah perbuatan boros atau menghambur-hamburkan harta. Tak mampu mengemban amanah dalam mengelola, menggunakan rezeki yang dianugerahkan, yang dititipkan Tuhan demi sebesar-besarnya kemaslahatan sesamanya.
Mubazir termasuk hal yang dilarang, dan di dalam Al Qur'an surat Al Israa ayat 27 ditegaskan: "Sesungguhnya orang-orang yg boros - mubazir- adalah suadara-saudara setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya".
Nah maukah kita bersaudara dengan setan? Maka wahai para sahabat, marilah kita hindari tindakan boros atau perbuatan mubazir. Mari kita kelola dengan baik rezeki Allah, baik yang dianugerahkan secara langsung maupun yang melalui jamuan-jamuan dari sahabat yang lain.
Semoga Allah Yang Maha Kuasa senantiasa percaya serta menambahkan amanah rezeki yang berkah kepada kita. Amin.***