Apa Kisah Sedih di Balik Lagu Wake Me Up When September Ends, Begini Cerita Sang Vokalis yang Bikin Hati Remuk
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 30 Agustus 2023 15:27 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Lagu Wake Me Up When September Ends dari band ternama asal Amerika Serikat (AS), Green Day kembali menjadi topik hangat setiap bulan September.
Meski dirilis pada 2005 silam, lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day ini ternyata memiliki daya tarik tersendiri setiap menjelang bulan September.
Setiap September, masyarakat seolah kembali diingatkan dengan lagu Wake Me Up When September Ends ini.
Lantas, apa yang membuat lagu tersebut menarik dan digandrungi banyak orang dari seluruh dunia?
Hal yang membuat lagu Wake Me Up When September Ends menarik tidak hanya berasal dari lirik dan lagunya.
Namun juga kisah sedih yang terkandung di dalam lagu tersebut.
Baca Juga: Survei LSI: Elektabilitas Ganjar Pranowo 37 Persen, Prabowo 35,3 Persen, dan Anies 22,2 Persen
Dilansir dari laman Song Fact, Rabu, 30 Agustus 2023, lagu Wake Me Up When September Ends terinspirasi dari kisah nyata yang dialami sendiri oleh sang vokalis Green Day, Billie Joe Armstrong.
Kisahnya cukup sedih dan menyayat hati. Dikisahkan bahwa Amstrong menulis lagu Wake Me Up When September Ends dan mempersembahkannya untuk ayahnya yang meninggal pada 1 September 1982.
Ayah Armstrong diketahui meninggal disebabkan penyakit kanker kerongkongan atau kanker esofagus.
Armstrong yang waktu ayahnya meninggal masih kecil, merasa terpukul dan berduka.
Saat pemakaman sang ayah, dia menangis dan berlari masuk ke dalam kamarnya serta mengunci pintunya dari dalam.
Sang ibu yang merasa khawatir dengan anaknya itu kemudian mengetuk pintu kamar dan meminta Armstrong kecil keluar dari kamarnya.
Baca Juga: Kacaunya Restoran Baratie di One Piece Live Action dan Penampilan Pertama Sanji Sebagai Kru Luffy
Mendengar ibunya memintanya keluar, Armstrong yang tengah terpuruk hanya menjawab singkat, "Bangunkan aku saat September berakhir".
Sekitar 20 tahun kemudian, kalimat Armstrong kepada ibunya itu yang kemudian menjadi judul dalam lagu Wake Me Up When September Ends.
Namun uniknya, di dalam video klip Wake Me Up When September Ends sama sekali tidak mencerminkan kisah asli tentang kesedihan Armstrong saat kematian sang ayah.
Samuel Bayer, sang sutradara vide klip malah membuat lagu tersebut relevan dengan peristiwa serangan 11 September 2001 yang merupakan peristiwa bersejarah bagi masyarakat AS, dengan menonjolkan cerita pertempuran tentara AS di wilayah konflik.
Berikut ini adalah lirik lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day:
Summer has come and passed
The innocent can never last
Wake me up when September ends
Like my fathers come to pass
Seven years has gone so fast
Wake me up when September ends
Here comes the rain again
Falling from the stars
Drenched in my pain again
Becoming who we are
As my memory rests
But never forgets what I lost
Wake me up when September ends
Summer has come and passed
The innocent can never last
Wake me up when September ends
Ring out the bells again
Like we did when spring began
Wake me up when September ends
Baca Juga: Es Krim Memang Lezat, Tapi Risiko Kesehatannya Juga Besar
Here comes the rain again
Falling from the stars
Drenched in my pain again
Becoming who we are
As my memory rests
But never forgets what I lost
Wake me up when September ends
Summer has come and passed
The innocent can never last
Wake me up when September ends
Like my father's come to pass
Twenty years has gone so fast
Wake me up when September ends
Wake me up when September ends
Wake me up when September ends
Baca Juga: Kredit Mikro Tumbuh 11,41 Persen, BRI Makin Tangguh: Cetak Laba Rp29,56 Triliun
Itulah penjelasan kisah di balik lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day yang selalu menjadi topik menjelang bulan September.***