Buntut Kematian 7 Anak Harimau, WWF Indonesia Sentil Alshad Ahmad yang Pelihara Hewan Liar di Rumahnya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 28 Juli 2023 16:14 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Beberapa waktu lalu, kabar kematian anak harimau yang dipelihara oleh salah satu YouTuber Alshad Ahmad ramai dibicarakan di berbagai platform sosial media.
Karena berita kematian anak harimau tersebut nama Alshad Ahmad sempat menjadi trending topik di Twitter dengan sebagian besar melontarkan kritik keras terhadapnya.
Berita tersebut pun membuat Yayasan WWF (World Wide Fund) Indonesia mengecam Alshad Ahmad yang memelihara hewan liar di rumahnya yang bahkan menyebabkan 7 anak harimau mati di tangannya.
Baca Juga: Demi Konten, Sudah 7 Anak Harimau Mati di Tangan Alshad, Netizen Minta Satwa Liar Dikembalikan Ke Habitatnya
Alshad Ahmad sendiri mengaku bahwa sudah ada 7 anak harimau yang mati di tangannya yang merupakan anak-anak dari satu indukan.
Kabar kematian anak harimau ini pun membuat netizen geram karena satwa liar yang dipelihara Alshad sering dijadikan bahan konten dan menuntut satwa liar tersebut untuk segera dikembalikan ke habitat asalnya.
Namanya pun menjadi trending topik di sosial media Twitter dan tak sedikit yang mengecam perilaku Alshad Ahmad ini dan menuntut pemerintah untuk segera menindak YouTuber satu ini.
Menanggapi berita kematian Harimau Bengal (Panthera tigris tigris) yang dipelihara oleh Alshad, melalui akun Twitternya, @WWF_ID, Yayasan WWF Indonesia membuat sebuah postingan panjang yang menyindir influencer satu ini.
“WWF Indonesia dengan tegas menyatakan bahwa satwa liar adalah bukan satwa peliharaan,” tulis akun tersebut.
Satwa liar memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mempertahankan kelangsungan hidup bumi kita.
Baca Juga: Idgitaf Rilis Album Perdana Mengudara, Bentuk Cinta Selfless sebagai Proses Lewati Pendewasaan Diri
WWF Indonesia juga mengingatkan kembali kepada kasus COVID-19 yang terjadi yang dipercaya penyebabnya ditularkan dari satwa liar kelelawar.
Menurut WWF Indonesia, hal ini juga dapat terjadi jika seseorang memelihara satwa liar yang dapat menularkan virus atau bakteri yang terdapat di satwa tersebut.
Hal ini dinamakan Zoonosis, dimana penyakit juga bisa saja menular dari satwa liar ke manusia yang kemudian ditularkan dari manusia ke manusia sehingga menjadi pandemi dunia seperti COVID-19.
Baca Juga: 12 Oktober 2023, Indonesia Melawan Brunei Darussalam di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Selain itu, satwa liar memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem sehingga, mengambil satwa liar dari habitatnya berarti mengurangi populasi satwa liar di alam.
Hal tersebut tentunya akan menyebabkan dampak negatif pada rantai makanan dan ekosistem yang ada di alam bebas secara keseluruhan.
WWF Indonesia juga mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk memerangi perdagangan satwa liar dilindungi, dan mengajak masyarakat untuk melestarikan satwa liar.
Berikut upaya yang bisa kita lakukan untuk melestarikan satwa liar:
1. Jangan beli satwa liar untuk dipelihara sendiri.
2. Jangan konsumsi satwa liar apalagi satwa yang dilindungi keberadaannya.
Baca Juga: Sebentar Lagi, WhatsApp Luncurkan Fitur Baru Berupa Pesan Video Instan, Begini Cara Kerjanya
Baca Juga: Demi Konten, Sudah 7 Anak Harimau Mati di Tangan Alshad, Netizen Minta Satwa Liar Dikembalikan Ke Habitatnya 3. Laporkan otoritas setempat bila mengetahui adanya perdagangan satwa liar dilindungi di sekitar kita.
Tak lupa, WWF Indonesia juga mengajak masyarakat untuk turut memperingati Hari Harimau Sedunia pada tanggal 29 Juli mendatang.
Masyarakat diajak menggunakan momen ini untuk melindungi harimau dan satwa-satwa liar yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
Dengan adanya sentilan dari WWF Indonesia tersebut, banyak netizen yang berharap agar Alshad segera ditindak karena dinilai mencontohkan hal yang buruk sebagai seorang influencer.
Dengan Alshad Ahmad yang merupakan seorang influencer dan dibebaskan memelihara hewan liar bahkan dilindungi, dikhawatirkan akan membuat orang lain diluar sana melakukan hal yang sama.
Hal ini tentunya akan berdampak buruk bagi kelangsungan hidup hewan liar yang dilindungi dan terancam punah seperti harimau.***