Geser Kejayaan Shopee, Ini Fakta Menarik dari TikTok Shop untuk Penjual dan Pembeli
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 17 Juli 2023 12:40 WIB
ORBITINDONESIA.COM - TikTok Shop menjadi fasilitas baru bagi masyarakat yang ingin menjajakan barang dagangannya ke media sosial (medsos) secara live streaming.
Bersamaan, TikTok Shop juga menjadi pilihan menarik bagi masyarakat yang ingin membeli barang yang mereka cari atau butuhkan.
Keberadaan TikTik Shop digadang-gadang bakal menggeser kejayaan Shopee ynag selama ini menjadi aplikasi belanja online terpopuler di Indonesia.
Baca Juga: VIRAL, Ini Kelebihan TikTok Shop Dibandingkan Shopee: Belanja Bisa, Nonton Konten Hiburan Juga Bisa
Mengapa demikian?
Pasalnya, TikTok Shop dinilai memiliki beragam kelebihan yang tidak dapat dimiliki oleh Shopee.
Berikut ini adalah perbandingan TikTok Shop dengan Shopee, dilansir OrbitIndonesia.com dari berbagai sumber:
1. Penawaran Fitur
Aspek pertama dalam perbandingan kedua platform raksasa tersebut adalah fitur yang diberikan kepada penjual.
Baca Juga: Lagi, Selebgram Ajudan Pribadi Tersandung Kasus Penipuan Jetski hingga Kendaraan Mewah
Untuk dapat bersaing di dunia online shopping, TikTok Shop dan Shopee menawarkan fitur tersendiri.
Mulai dari TikTok Shop, platform tersebut memberikan pajak yang lebih murah (4%) dibandingkan Shopee (5%).
Tiktok Shop juga sudah terintegrasi dengan platform TikTok, sehingga memudahkan para pembeli.
Baca Juga: Profil dan Perjalanan Karir Wonwoo Seventeen, Penyanyi Idol yang berulang tahun 27 tahun hari ini
Oportunitas yang diberikan TikTok juga lebih besar, terutama di Indonesia yang memiliki pengguna yang sudah banyak.
Ditambah dengan umur yang masih muda, TikTok Shop dapat menarik penjual untuk segera menanamkan fondasinya di e-commerce tersebut.
Sedangkan itu, Shopee memberikan fleksibilitas dari opsi pembayaran, salah satunya cash on delivery.
Baca Juga: Tuhan Tidak Laku di Lima Negara Ini: China, Jepang, Swedia, Ceko, dan Estonia
Shopee juga memberikan fitur marketing yang bebas bagi penjual, dalam website yang didesain secara user-friendly.
Dari perbandingan fitur ini, dapat disimpulkan bahwa TikTok cenderung memberikan kesempatan bagi penjual untuk mendapatkan pelanggan.
Karena tidak hanya sekedar menguntungkan penjual, namun juga mempermudah pembeli mengakses produk jualan.
Baca Juga: Ini 8 Perilaku Berbahaya saat Berkendara dengan Sepeda Motor di Jalan Raya, Nyawa Bisa Melayang
2. Jumlah Pengguna
Membahas pengguna aplikasi, TikTok memiliki perkembangan pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut situs survei Statista, Indonesia merupakan pengguna TikTok terbesar kedua di dunia, dengan total mencapai 113 juta pengguna.
Melihat dari sisi penjual, TikTok juga berhasil menjadi aplikasi untuk live selling terfavorit di Indonesia.
Baca Juga: Khusus Buat Para Ibu, Inilah Makna Peringatan Hari Pekan ASI Sedunia 1 Agustus 2023
Menurut survei perusahaan logistik Ninja Xpress pada November 2022 dari 316 pedagang Indonesia, sekitar 27,5% responden memakai TikTok.
Di lain sisi, Shopee menempati posisi kedua dengan responden sekitar 26,5%.
Pada survei yang sama, dijelaskan bahwa satu dari tiga pedagang menggunakan live streaming untuk berjualan langsung.
Baca Juga: Dulu Relawan Kini Jadi Menteri, Begini Respons Budi Arie Setiadi Sebelum Dilantik Jadi Menkominfo
Situs insight aplikasi Apptopia juga mengabarkan, jumlah unduhan TikTok Shop Seller Center meningkat pesat tahun 2022, hingga mencapai puncaknya yaitu 800.000 unduhan.
Berbeda dengan Shopee Partner yang hanya mencapai 50.000 unduhan.
Terakhir, hasil survei Cube Asia menyebutkan bahwa pengguna Shopee di Indonesia, Thailand, serta Filipina meningkat sebesar 51%.
Baca Juga: Kembali Banyak Ditonton, Ini Sinopsis Film Unlocked, Kisah Pria Psikopat Meneror Wanita Lewat Ponsel
Hal ini dikarenakan pengguna e-commerce tersebut yang beralih ke TikTok Shop.
3. Potensi Penjualan
Penggunaan e-commerce TikTok dan Shopee dapat menjadi media pemasaran yang kuat.
Menurut penelitian terhadap UMKM di Kudus yang dilakukan A. Supriyanto, et al (2023), TikTok memiliki potensi penjualan yang lebih dari Shopee.
Pada penelitian ini, UMKM Grosir Murah Kudus dan Alibaba Konveksi akan digunakan sebagai komparasi.
Keduanya memiliki akun TikTok dan Shopee, serta menjual produk yang sama yakni fashion muslim kekinian.
4. Strategi Engagement dalam Live Shopping
Untuk mendapatkan engagement dari konsumen, kedua platform TikTok Shop dan Shopee menerapkan strategi yang berbeda.
Baca Juga: 5 Tokoh Manga One Piece ini akan Balas Dendam Jika Monkey D. Garp Benar Tewas oleh Blackbeard
Mulai dari bagaimana kedua platform menarik dan mengajak masyarakat untuk memakainya.
Sebagai aplikasi media sosial, menggulir video TikTok sudah menjadi kebiasaan dari mayoritas masyarakat Indonesia.
Jadi, integrasi TikTok Shop pada TikTok dianggap dapat memanfaatkan media audio-visual di dalamnya untuk mengoptimalkan engagement.
Baca Juga: Rachmad Bahari: Politik Makam dan Makam Politik
Dengan menggunakan video berdurasi pendek TikTok, penjual dapat menarik minat dari pengguna TikTok yang memakainya setiap hari.
Ditambah dengan adanya live shopping, interaksi antara kedua pihak menjadi lebih kuat.
Berbeda dengan TikTok, Shopee pada dasarnya adalah website e-commerce, sehingga sulit untuk mendapatkan engagement secara otomatis.
Baca Juga: LGBT Kerap Bikin Cemas Masyarakat: Memahami Fenomena dan Kontroversi yang Muncul di Masyarakat
Sebagai gantinya, Shopee membuat program seperti Kampus UMKM Shopee.
Selain itu, Shopee memusatkan fokusnya kepada pengalaman shopping, berbeda dengan TikTok yang lebih universal.
Jadi, bisa dinilai bahwa strategi TikTok dapat meningkatkan engagement lebih besar dari Shopee.
Baca Juga: Survei di Arab Saudi: Hampir Separuh Warga Saudi Mendukung Islam Moderat
Dari empat aspek yang menjadi komparasi di antara kedua platform tersebut, TikTok Shop dinilai lebih unggul daripada Shopee terutama untuk para seller.
Meski keduanya menyajikan live streaming untuk berjualan, penjualan dengan TikTok Shop lebih berpotensi.
Sebab itu, penjual dapat mempertimbangkan penggunaan TikTok Shop untuk meningkatkan potensi penjualan.
Selama fenomena live shopping masih mengemuka, penjual dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk berkembang.***