Begini Kondisi Terakhir Fajri, Pasien Obesitas dengan Berat Badan 300 Kg Sebelum Meninggal di RSCM Jakarta
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 23 Juni 2023 07:17 WIB
ORBITINDONESIA.COM- Dokter Spesialis Anestesi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyampaikan kondisi terakhir dialami Moch Fajri Rifana sebelum meninggal.
Fajri merupakan pasien obesitas berbobot 300 kilogram. Ia dirawat karena sulit melakukan aktivitas karena berat badan yang berlebihan.
Dokter Spesialis RSCM Jakarta, Sidharta Kusuma Manggala, menyatakan Moch Fajri Rifana meninggal akibat syok sepsis.
Baca Juga: Kesulitan Beraktivitas, Fajri Pasien Obesitas dengan Berat Badan 300 Kg Meninggal di RSCM Jakarta
“Dalam perjalanannya (selama perawatan) infeksi di kakinya itu semakin berat, kemudian ada infeksi di bagian paru-parunya," ujar Sidharta, dikutip dari Antara.
"Infeksi ini bisa kita bilang sebagai syok sepsis,” tambahnya.
Dalam sebulan ke belakang sebelum dibawa ke rumah sakit, kata dia, ternyata kondisi Fajri sudah tidak bisa tidur terlentang.
Baca Juga: Viral! Muhammad Fajri, Pria Obesitas Seberat 280 Kilogram Dirujuk ke RSCM Jakarta, Sampai Pakai Forklift
Artinya mulai ada masalah medis yang cukup serius dengan kardiorespirasi atau paru-paru dan jantungnya.
Sebenarnya sekitar beberapa bulan lalu Fajri juga sudah disarankan untuk ke rumah sakit terkait dengan infeksi kaki sebelah kanannya.
Namun Fajri menolak hingga kondisinya semakin menurun dan akhirnya dibawa ke rumah sakit.
Baca Juga: RUU Kesehatan: Solusi Obesitas Regulasi di Sektor Kesehatan Indonesia
Kondisi Fajri saat datang ke RSCM pun dalam kondisi yang tidak baik, kata dia, dengan sesak nafas yang semakin berat.
Sehingga membutuhkan bantuan pernafasan berupa pemasangan ventilator.
“Saat dipasang itu (ventilator) beliau mendapat obat-obatan yang namanya obat sedasi (obat anaestesi) karena pemasangan ventilator cukup nyeri dan tidak enak jadi kesadarannya itu dengan pengaruh obat tidak full sadar,” ujarnya.
Selama di rumah sakit, infeksi pada kaki Fajri semakin berat serta juga terdapat infeksi pada bagian paru-parunya yang disebut syok sepsis yakni kejadian saat terjadi respons tubuh terhadap infeksi yang berat.
Sidharta menyebutkan ciri-ciri syok sepsis lainnya adalah kegagalan organ tubuh seperti pada jantung dan ginjal Fajri yang disertai pembuluh darah yang mulai menurun.
“Dilakukan terapi ginjal bersama Dokter Tanggo yakni spesialis ginjal hipertensi serta dengan dokter pencernaan karena pencernaannya bermasalah,” katanya.
Ia menuturkan berbagai infeksi pada organ tubuh Fajri itu yang mengakibatkan kegagalan organ tubuh atau The Multiple Organ Dysfunction Syndrome (MODS) sehingga membuat kondisinya semakin turun.
Terlebih lagi, lanjutnya, daya tahan tubuh Fajri sudah turun sehingga kuman yang ada di sekitar tubuh membuat penyakit yang dideritanya menjadi lebih berat dan semakin mudah terinfeksi hingga akhirnya terjadi kegagalan organ.
“Jadi kondisi sepsis itu memang terjadi di kondisi-kondisi tertentu, seperti pasien dengan obesitas komorbid karena Body Mass Index (BMI)-nya di atas 25, ini 91. Jadi benar-benar berat sekali,” kata Sidharta***
Kamu bisa mendapatkan beragam informasi dan artikel lain ORBITINDONESIA.COM di Google News.