Tudingan tentang Sikap Taqiyyah yang Dilakukan Penganut Syiah dan Penjelasannya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 15 Juni 2023 18:20 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Taqiyyah adalah menyembunyikan keyakinan yang dianutnya dengan menampakkan sikap lahiriah yang berbeda, disebabkan oleh adanya alasan-alasan yang membahayakan jiwa atau hartanya, baik dirinya ataupun orang lain.
Taqiyyah umumnya terpaksa dilakukan kaum syiah yang berada di wilayah-wilayah yang "tidak aman" untuk memperlihatkan keyakinan syiahnya (terancam dibunuh, terancam harta dan rezekinya, dan sebagainya.
Beberapa dalil tentang bolehnya taqiyyah tertulis dalam al Quran, misalnya:
Baca Juga: Dosen Teknik Sipil ITB: Jalan Rusak Tidak Selalu Karena Ada Beban Berlebih
"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka....” (Qs Ali Imran [3]: 28)
dan ayat
"Barang siapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman, (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa). Akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.” (Qs Al-Nahl [16]: 106)
Baca Juga: Ingin Tahu Nama Bakal Calon Gubernur Sulut, Berikut Ini Daftarnya
Ada beberapa contoh dalam sejarah yang membuktikan bahwa melakukan taqiyyah merupakan bagian dari ajaran Islam.
Di antaranya yang terkenal adalah taqiyyah yang dilakukan oleh Asiyah (istri Fir'aun) yang menyembunyikan keyakinannya di hadapan Fir'aun.
Selain itu juga terkenal sekali kisah bagaimana salah satu sahabat Nabi SAW bernama Ammar bin Yasir yang terpaksa taqiyyah karena terancam terbunuh, padahal hatinya penuh dengan keimanan.***