DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Septian: Serangan serangan Kepada Ganjar

image
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meninjau lokasi tanah longsor di Desa Pesangkalan, Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara, Rabu , 24 Mei 2023.

ORBITINDONESIA.COM - Paling tidak sudah satu minggu ini aku merasa bingung. Mengapa ada orang yang selalu berkomentar di medsos Ganjar Pranowo dengan nada miring, menuduh, dan hal-hal yang sebenarnya sudah lewat dan selesai.

Saat dia memposting apapun di medsosnya, beragam komentar itu seperti template yang sudah disiapkan untuk menggempur Ganjar.

Mulai dari "E-KTP gimana pak?" "Jateng diurus dulu pak." "Wadas gimana pak?" "Jateng banjir loh pak." Bahkan yang terbaru saat Ganjar mengunggah raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK ke-12 kali berturut-turut.

Baca Juga: 5 Quotes Terbaik Gisele Yashar Simbol Cewek Tangguh yang Diperankan Gal Gadot dalam Fast and Furious

Saat itu, netizen juga melabeli dengan tuduhan "Mantap penghargaan datang pas mau nyapres." "Loh kok bisa padahal cuma lari-lari doang." dan lain sebagainya.

Padahal apa yang dialamatkan kepada Ganjar di kolom komentar itu, notabene adalah masalah yang sudah lalu dan beres.

Soal prestasi juga sama, Ganjar bukan hanya saat jadi capres lalu penghargaan datang begitu saja bak anugerah. Di tahun sebelumnya saja, Ganjar paling tidak meraih 30 penghargaan.

Lagipula, pemberian penghargaan itu tentu berdasar data dan fakta. Artinya tidak sembarangan menilai. Kalau Ganjar meraih penghargaan, ya berarti program yang dijalankan baik.

Baca Juga: FIFA Matchday: Gelora Bung Karno, Venue Timnas Indonesia Melawan Argentina

Begitu juga dengan Anies Baswedan atau Prabowo Subianto misalnya. Kalau keduanya juga dapat penghargaan menandakan pada bidang itu hasilnya juga diapresiasi. Jadi harusnya tidak ada masalah.

Lalu untuk lebih meyakinkan pembaca sekalian, aku akan coba paparkan data penghargaan yang diraih Ganjar sebelum dirinya jadi capres. Pada 2022, paling tidak tercatat sekitar 30 penghargaan diterima Ganjar.

Agar lebih afdol, periodisasinya akan aku sesuaikan atau tak terpaut jauh dengan tanggal dicapreskannya Ganjar yakni 21 April.

Pada 5 April 2022, Ganjar meraih SAKIP AWARD dari Kemenpan-RB. Lalu 20 April 2022, Ganjar menerima penghargaan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 24 Mei 2022, menerima Penghargaan Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terbaik 2022 dari Kementerian Ketenagakerjaan.

Baca Juga: Kapan Wakapolres Binjai Kompol Agung Basuni Berselingkuh dengan Istri Orang, Ternyata Sejak...

Kemudian 25 Mei 2022, Ganjar Pranowo menerima penghargaan Opini WTP ke-11 BPK RI. 14 Juni 2022, menerima Penghargaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dari BPKP. Di tanggal yang sama, Ganjar Pranowo juga menerima Penghargaan Manajemen Risiko Indeks Level III dari BPKP.

Selain itu, pada 20 Juli 2022, Ganjar Pranowo menerima penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra 2021 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Lalu 6 September 2022, Ganjar Pranowo menerima tiga penghargaan sekaligus dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan masih banyak lainnya.

Itu adalah penghargaan yang diraih Ganjar pada periodisasi yang tak jauh dari 21 April. Artinya tahun kemarin pun Ganjar banyak meraih penghargaan. Makanya aku jadi bingung, kenapa saat ini hal itu dipermasalahkan.

Baca Juga: Dari Revisi UU TNI Hingga Penambahan Kodam: Kontradiksi Upaya Penguatan Pertahanan

Padahal potret ini adalah rekam jejak yang abadi. Tidak bisa ditawar, dikesampingkan apalagi dihapus. Mengapa ini jadi penting dituliskan, sebab aku tidak mau masyarakat jadi mudah menuduh apalagi sengaja memfitnah.

Sebab aku yakin jika mindset kita tidaklah demikian. Mindset kita adalah Pancasila yakni berasaskan nilai persatuan.

Aku selalu teringat pesan Ganjar untuk tidak menyebar hoaks, membully, serta harus bijak dalam menggunakan media sosial. Tentu pesannya itu mengandung makna untuk tetap menjaga kerukunan sekalipun berbeda pilihan dan pendapat.

Apa yang dikatakan Ganjar itu, harus jadi cerminan bagi kita agar tak asal memberikan komentar apalagi yang berbau fitnah.

Baca Juga: Catat, Jadwal Pendaftaran SMA dan SMK di PPDB Jakarta 2023 Lengkap dengan Jalur Registrasinya

Walaupun aku paham jika medsos adalah hutan liar, yang berarti siapapun bisa memangsa apapun. Tapi ajakan Ganjar merupakan jalan untuk membangkitkan kesadaran bersama.

Kalau boleh pesanku hanya satu saja, bagi siapapun yang menjadi objek nyinyiran, bangkitlah dan tunjukkan pembuktiannya dengan prestasi. Karena prestasi adalah bukti kerja nyata seorang pemimpin.

Sekian, kira-kira bagaimana menurut Anda?

Oleh: Septian R
Di Bondowoso ***

Berita Terkait