Baca Juga: Goenawan Mohamad: Takhayul

Di sisi lain, penurunan fertilitas menghasilkan keluarga yang lebih kecil yang cenderung tidak mampu mengurus dan kewajiban rumah tangga lainnya.

Dengan demikian pada saat menganggur atau sakit, keluarga memiliki lebih sedikit anggota untuk diandalkan.

Selain itu, tingkat kesuburan yang rendah dapat merusak tenaga kerja dan struktur sosial yang memicu respons drastis dengan konsekuensi yang sulit diprediksi untuk masalah yang berkecamuk mulai dari jaminan sosial hingga kesetaraan gender.

Baca Juga: Satu dari Dua Pengunjung Ancol yang Tercebur ke Laut Meninggal

Dilansir dari laman Days of the Year pada Sabtu, 13 Mei 2023, Hari Keluarga Internasional, adalah peringatan yang diprakarsai oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1993.

Hari tersebut pertama kali diperingati pada tahun 1994.

PBB menyatakan bahwa tujuan Hari Keluarga Internasional adalah untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu seputar keluarga, serta untuk meningkatkan pengetahuan tentang proses yang memengaruhi keluarga, termasuk faktor sosial, demografis, dan ekonomi.

Baca Juga: WOW! Ada 1000 Organisasi Relawan di Indonesia Siap Mendukung Ganjar Pranowo

Setiap tahun, PBB mendeklarasikan tema yang sejalan dengan perayaan Hari Keluarga Internasional.