DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Inilah Rahasia Puasa Syawal dan Rutin Minum Herbal yang Bisa Dirasakan dalam Tubuh, Simak Penjelasan Dokter

image
Setelah Hari raya Idul Fitri, Umat Islam dianjurkan menjalankan ibadah sunnah puasa syawal.

ORBITINDONESIA.COM- Puasa Syawal disunahkan dilakukan selama enam hari pada Bulan Syawal, terhitung sejak tanggal 2 Syawal atau sehari setelah shalat Idul Fitri.

Terkait puasa Syawal usai Ramadhan, pakar gizi dari Burjeel Medical City di Abud Dhabi, Rayan Ali mengatakan para muslim dapat mempertimbangkan puasa dua kali seminggu.

Selain puasa Syawal, Ali juga merekomendasikan orang-orang aktif berolahraga pasca Ramadhan karena kegiatan ini memungkinkan tubuh menghasilkan hormon bahagia yang disebut endorfin.

Baca Juga: God of Gamblers 3 Back to Shanghai, Raja Judi yang Hilang Ingatan kembali Beraksi untukCari Tahu Identitasnya

Hormon endorfin bisa membantu mengendalikan rasa lapar dan berdampak positif pada suasana hati.

Menurutnya, penelitian ilmiah menunjukkan puasa intermiten menyehatkan tubuh dan pikiran.

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr (Cand.) dr Inggrid Tania, MSi mengatakan para muslim dapat berpuasa di bulan Syawal dan meminum herbal rutin guna mengeluarkan lemak dan meringankan kerja liver.

Baca Juga: Review The Invicible Dragon Lengkap dengan Pesan Moral, Kowloon dan Silva Pertaruhkan Nyawa demi Kasus

"Yang paling utama ketika berlebaran itu pintar mengatur (pola makan) jangan sampai berlebihan mengonsumsi makanan tinggi lemak," ujar dia kepada ANTARA, Senin.

Selain puasa Syawal, Inggrid juga mengatakan orang-orang juga dapat mencoba minuman herbal sebelum menyantap makanan tinggi lemak seperti hidangan opor, gulai yang biasanya disajikan saat Lebaran.

semisal teh hijau ditambah kapulaga, teh hijau ditambah jahe atau variasi minuman lainnya semisal kunyit, temulawak, biji pala dan ekstrak vanila.

Baca Juga: Maudy Ayunda dan Jesse Choi Pamer Lebaran Pertama dengan Nuansa Hijau Sage dan Putih yang sedang Tren

"(Herbal) itu sebenarnya akan membantu tubuh bisa menormalisasi kembali kadar lemak di dalam darah, sehingga nanti mencegah kolesterol jahat akibat kita memakan makanan tinggi lemak," jelas Inggrid.

Herbal ini, sambung dia, bisa dikonsumsi untuk menggantikan minuman manis lainnya yang justru akan memperberat inflamasi atau peradangan di dalam tubuh.

Adapun mereka yang terdiagnosis kolesterol tinggi juga dapat meminum ramuan herbal untuk menurunkan kolesterolnya.

Baca Juga: Cara Mengelola Keuangan Biar tetap Sehat Jelang Lebaran, Salah Satunya Cicil Hutang dengan THR

Misal menurunkan total kolesterol, kolesterol low-density lipoprotein (LDL), menaikkan kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL).

Inggrid menyebutkan sejumlah herbal antara lain teh hijau, kunyit, jahe, temulawak, temu kunci, kencur, kemudian rempah-rempah seperti cengkih, pala, lada hitam, kapulaga, bunga atau kembang lawang, bawang putih, lalu sambiloto dan habbatussauda atau biji jinten hitam, bisa untuk menurunkan kolesterol.

Namun dia mengingatkan, herbal ini harus dikonsumsi secara rutin dan orang-orang perlu tetap mengatur pola makannya.

 

Baca Juga: Inilah 10 Tips Persiapan Rumah Aman ketika Ditinggal Mudik Lebaran Idul Fitri yang Bisa Anda Jalankan

"Bukan berarti minum herbal terus makan seenak saja, tinggi lemak berlebihan," ujar dia.

Inggrid mengingatkan, konsumsi herbal merupakan bagian dari penerapan gaya hidup sehat.

Misalnya rutin berolahraga, mendapatkan memiliki kualitas tidur yang baik, mengendalikan stres yang semuanya akan berpengaruh pada kadar kolesterol dalam tubuh.***

Dapatkan informasi terbaru lainnya dari ORBITINDONESIA.COM di Google News.

 

Berita Terkait