Begini Kronologi Siswa SMK Pustek Serpong yang Memaki Satgas Keamanan Sekolah
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 08 Februari 2023 20:21 WIB
ORBITINDONESIA – Pihak SMK Pustek Serpong Kota Tangerang Selatan (Tangsel) angkat bicara tentang video viral terkait keributan antara siswa dengan seorang petugas satgas keamanan sekolah, Rusmono.
Kepala SMK Pustek Serpong Kota Tangerang Selatan, Mathoda memaparkan kronologi peristiwa tersebut. Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada Selasa, 7 Februari 2023 sekira pukul 15.11 WIB.
Menurut Mathoda, keributan berawal saat guru piket Rusmono menegur salah seorang siswa yang iseng memainkan saklar lampu.
Baca Juga: Tak Terima Ditegur, Siswa SMK di Tangerang Selatan Ini Memaki Satgas Keamanan Sekolah
Karena kesal dengan keisengan itu, Rusmono menegur siswa tersebut. Bahkan, Rusmono mengajak siswa tersebut untuk menemui orang tua siswa tersebut.
“Gara-gara dia iseng mainin saklar lampu di kelas di lantai 2. Ditegur sama petugas lantai, Pak Rusmono. Dia petugas, guru piket dan penanggung jawab lantai 2,” kata Mathoda saat dikonfirmasi awak media, Rabu, 8 Februari 2023.
Rusmono yang sempat terpancing emosi secara tak sengaja menyebut bahwa siswa tersebut tak memiliki bapak karena sombong. Yang belakangan diketahui bahwa siswa tersebut merupakan anak yatim.
Baca Juga: Link Streaming Nonton Pertandingan Manchester United vs Leeds United, Kamis Dini Hari WIB
“Pak Rusmono tidak tahu kalau siswanya anak yatim. Dia ngakuin, karena emosi. Untungnya nggak pakai kekerasan karena nutupin pintu,” papar Mathoda.
Mathoda menuturkan saat ini kasus keributan siswa dengan guru piket itu sudah berakhir damai. Keduanya sudah sama-sama mengakui kesalahan dan meminta maaf.
“Kemarin sudah diklarifikasi. Supaya orang tuanya nggak salah tafsir mau dikasih tahu ke orang tuanya. Siswanya dipanggil guru BP, sudah minta maaf, Pak Rusmono juga minta maaf,” pungkas Mathoda.
Sebelumnya diberitakan sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan ulah seorang siswa sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang marah dan memaki karena tak terima usai ditegur satgas keamanan sekolah.
Siswa SMK tersebut marah hingga memaki petugas satgas keamanan sekolah dengan kata-kata kasar dan tak pantas diucapkan oleh seorang pelajar terlebih diucapkan kepada orang yang lebih tua.***