Indeks Industri Game Lokal Menurut Telkomsel Miliki Segudang Potensi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 13 September 2022 20:53 WIB
ORBITINDONESIA- Saki Hamsat Bramono, Vice President Corporate Communications Telkomsel menilai bahwa industri game Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh lagi.
Menurut Saki, dalam press conference di Jakarta, Selasa 13 September 2022, hal ini selaras dengan ekonomi kreatif yang memiliki segmen luas juga perkembangan ekonomi digital yang dinamis, baik di Indonesia maupun dunia.
"Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di dunia. Kita tentu tidak ingin menjadi penonton, dan industri gaming di Indonesia juga sangat besar potensinya. Sehingga, kita bukan hanya menjadi user dan konsumen, tapi juga menjadi kreator, developer, bahkan publisher (game)," ujar Saki.
Baca Juga: Movie One Piece Red Dikabarkan Segera Rilis di Amerika Serikat Mulai 4 November 2022
Pada tahun 2021, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyampaikan bahwa Indonesia merupakan pangsa pasar game terbesar di Asia Tenggara dan menduduki peringkat 16 di dunia.
"Pada tahun 2020, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyampaikan, bahwa industri game di Indonesia berhasil menyumbang Rp24,88 triliun atau 2,19 persen kontribusi dari total PDB nasional," kata Johnny pada 20 November 2021.
Saki melanjutkan, menurut laporan yang diperoleh, di level global tahun 2021, valuasi industri game di dunia saat ini telah mencapai nilai sebesar 300 miliar dolar AS atau sekitar Rp4,2 kuadriliun.
Baca Juga: Coach Resmi Luncurkan Koleksi Musim Semi 2023 Bertema Luxury dan Heritage
Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno juga mengatakan, Indonesia merupakan pasar game terbesar nomor satu untuk mobile dan kedua pada platform PC di Asia Tenggara, dengan revenue hingga 1,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp24,2 triliun setiap tahunnya.
Di sisi lain, Saki mengatakan Telkomsel melalui program inkubasi untuk perusahaan rintisan (startup) teknologi NextDev 2022 juga ingin membantu startup game untuk berkembang lebih jauh dan mendukung potensi besar tersebut.
"Track ini saya harap banyak peminatnya, dan kita semua bisa bersama-sama manfaatkan ekosistem Telkomsel untuk mengembangkan startup game ini," pungkas dia.
Baca Juga: Sinopsis Serial House of Dragon Episode 4, Putri Rhaenyra Menikah dengan Laenor Velaryon
Saat ditanya apakah ada hal yang masih menjadi tantangan bagi startup secara umum untuk dapat naik kelas, Saki mengatakan, salah satunya adalah terkadang pegiat startup melupakan fundamental bisnis agar usahanya bisa berkelanjutan.
"Fundamental bisnis adalah hal yang penting. Banyak startup yang mungkin lupa atau hanya melihat success story dari pendahulunya yang terlihat mudah. Padahal, mungkin saja bisnisnya secara fundamental mungkin tidak bagus," papar Saki.
"Ada pula business ethics, yang juga tidak bisa dilupakan. Jangan hanya bicara soal investasi, atau revenue saja, tapi etika bisnis juga penting agar mereka tahu bagaimana berbisnis dengan benar, dan diharapkan mampu berkelanjutan," tutup Saki.***