Mohamed Barre Mohamud Meminta Maaf Atas Keterlibatan Nasra Abukar Ali yang Viral Dalam University Games
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 04 Agustus 2023 07:09 WIB
ORBITINDONESIA.COM - University Games di China mendadak menjadi topik hangat di twitter, lantaran Menteri olahraga Somalia Mohamed Barre Mohamud meminta maaf atas penampilan atlitnya yang Bernama Nasra Abukar Ali.
Nasra Abukar Ali adalah atlit yang mengikuti lomba di nomor lari cepat 100 meter mewakili Negara Somalia.
Menurut Menteri Mohamed Barre Mohamud, Nasra Abukar Ali adalah bukan atlit yang terlatih untuk mengikuti kompetisi University Games di China.
Baca Juga: Memalukan, Somalia Kirim Atlet Amatir di World University Games Catat Waktu Dua Kali Lebih Lambat
Nasra Abukar Ali bahkan tidak memiliki pengalaman dan juga kompetisi sebelumnya, sehingga membuat semakin viral video yang menampakkan Nasra Abukar Ali dalam pertandingan itu.
Nasra Abukar Ali menyelesaikan perlombaan dengan waktu dua kali lipat dari pelari lainya, Hal demikian viral dan menjadikan negara Somalia memiliki pelari yang memecahkan rekor sprinter paling lama sedunia.
Di twitter video yang di akun @EGaraad itu viral, terdengar suara deru sorak penonton di stadion saat lomba lari 100 meter dimulai di World University Games yang diadakan di China.
Namun, sorak sorai tersebut bukan untuk menyambut juara, tetapi untuk menyemangati seorang pelari pemula dari Somalia, Nasra Abukar Ali.
Meski membutuhkan lebih dari 20 detik untuk menyelesaikan lomba, Nasra Abukar Ali berhasil sampai finish dengan urutan terakhir.
Namun, pemanjatannya ke panggung dunia atletik telah menimbulkan kontroversi dan akhirnya memaksa negaranya untuk meminta maaf.
Baca Juga: Berniat Laporkan Rocky Gerung ke Kepolisian, Moeldoko: Jangan Mencoba Ganggu Presiden Jokowi!
Menteri Pemuda dan Olahraga Somalia, Mohamed Barre Mohamud kemudian mengeluarkan permintaan maaf resmi atas partisipasi Nasra Abukar Ali dalam acara tersebut.
Mohamed Barre Mohamud dengan tegas menyatakan bahwa Negara Somalia seharusnya memilih wakil yang lebih berpengalaman dan terampil untuk mewakili negara dalam ajang internasional prestisius selanjutnya.
Kritik dari masyarakat di media sosial juga menyertai permintaan maaf ini. Warganet menilai keputusan untuk mengikutsertakan Abukar Ali sebagai aib bagi bangsa Afrika tersebut.
Menanggapi kritik ini, Kementerian merilis pernyataan yang menuntut tangguhnya ketua federasi atletik nasional, Khadija Aden Dahir.
Tuduhan yang mengemukan adalah bahwa Abukar Ali hanya dipilih karena merupakan kerabat dari ketua federasi tersebut.
Hal demikian memberikan kesempatan yang tidak adil bagi dirinya dan juga atlit lainnya untuk berkompetisi di permainan tersebut.
Dalam menyikapi kontroversi ini, Menteri Mohamed Barre Mohamud menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi menyeluruh untuk memahami secara tepat bagaimana Abukar Ali dapat akhirnya mewakili Somalia dalam acara tersebut.
Pemilihan seorang atlet dalam kompetisi internasional haruslah didasarkan pada kemampuan dan prestasi yang telah terbukti, dan bukan karena hubungan pribadi atau kepentingan lain yang tidak relevan.
Warganet antusias untuk menanti apa yang terjadi tentang kelanjutan Tindakan Menteri Mohamud tersebut.
Baca Juga: Sering Dijodohkan, Ini Pernyataan Jung Hae In Tentang Berita Kencan Jisoo BLACKPINK dan Ahn Bo Hyun
Mereka berharap agar tindakan tegas diambil untuk menghindari insiden serupa di masa depan dan memastikan bahwa representasi negara dalam ajang olahraga internasional mencerminkan bakat, dedikasi, dan usaha atlet yang sesungguhnya.
Di samping itu, nasib Nasra Abukar Ali juga menjadi sorotan, Meski kontroversial, partisipasinya dalam acara tersebut tidak dapat dipungkiri telah memberinya kesempatan untuk mendapatkan pengalaman berharga dan eksposur internasional.
Penting bagi negaranya untuk mendukung perkembangan atlet muda yang berbakat, namun ini harus dilakukan dengan adil dan transparan.
Baca Juga: PT Pegadaian Buka Lowongan Magang Generasi Bertalenta Mahasiwa atau Lulusan D3, D4, dan S1
Sebagai sebuah bangsa yang berkomitmen untuk mencapai kesuksesan dan integritas dalam olahraga, Somalia harus belajar dari insiden ini dan melakukan perbaikan dalam sistem seleksi atlet.
Keterlibatan politik atau intervensi pribadi dalam proses ini harus dihindari sepenuhnya demi mengembangkan potensi atlet yang sebenarnya dan meraih prestasi nyata dalam kompetisi internasional.
Semoga tindakan yang diambil selanjutnya oleh pemerintah Somalia akan menghadirkan era baru bagi olahraga negara ini.
Era di mana representasi di kancah internasional didasarkan pada kecakapan, kerja keras, dan dedikasi yang tulus dari para atletnya.
Dengan begitu, Somalia akan menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menyongsong masa depan olahraga yang lebih adil dan berintegritas.***