Fakta Sirkuit International Buddh MotoGP India, Salah Satunya Pembangunannya 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 25 September 2023 09:08 WIB
ORBITINDONESIA.COM- Sirkuit Internasional Buddh yang berada di kawasan Uttar Pradesh telah menjadi pusat perhatian seiring dengan pelaksanaan MotoGP India 2023 pada tanggal 22 hingga 24 Oktober.
Lintasan Sirkuit Internasional Buddh di Uttar Pradesh untuk pertama kalinya, menjadi tuan rumah balap motor berskala internasional seperti gelaran MotoGP India
Namun, sebelum acara berlangsung, Sirkuit Internasional Buddh di Uttar Pradesh telah diselimuti oleh berbagai kontroversi dan tantangan yang tidak terduga.
Baca Juga: Hasil MotoGP India 2023, Marco Bezzecchi Menjadi Juara Perdana di Tanah Mahabharata
Salah satu isu yang menghantui Sirkuit Internasional Buddh adalah permasalahan homologasi dan kualitas aspal yang dipertanyakan.
Bahkan, ada ancaman ular kobra di sekitar area lintasan turut menjadi sorotan serta viral dimedia sosial.
Dilansir dari Racingcircuit, pembangunan Sirkuit Internasional Buddh menguras dana sebesar sekitar Rp 6 triliun.
Baca Juga: Berpotensi Untungkan Pabrikan, MotoGP Lirik India
Biaya sebesar itu ungguli lima kali lipat ongkos pembangunan Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat Indonesia.
Proses pembangunan Sirkuit Internasional Buddh sendiri telah dimulai sejak tahun 2007, namun baru benar-benar berlangsung pada tahun 2009.
Sirkuit Internasional Buddh di Uttar Pradesh ini selesai dalam dua tahun setelahnya. Lintasan ini memiliki panjang sekitar 5,14 km dan mampu menampung hingga 120 ribu penonton di tribunnya.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Wisata Air Terjun di Bali: Kombinasi Sempurna antara Petualangan Alam dan Budaya
Salah satu ciri khas Sirkuit Internasional Buddh adalah tikungan miringnya yang seringkali dianggap berbahaya bagi para pebalap.
Namun, bagi sebagian pihak, tantangan ini justru menjadi daya tarik tersendiri yang menarik untuk kita ketahui.
Berikut, beberapa fakta mengenai Sirkuit Internasional Buddh di Uttar Pradesh yang perlu kamu ketahui:
Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Aston Villa Sukses Bikin Chelsea Keok di Stamford Bridge
1. Desain tribun yang megah dan mencolok
Lintasan yang didesain dengan memiliki tribun megah yang mencolok dengan pola lintasan yang menantang.
2. Dirancang oleh arsitek ternama Jerman
Baca Juga: Hasil Liga Inggris: North London Derby antara Arsenal vs Tottenham Berakhir Imbang Tanpa Pemenang
Sirkuit Internasional Buddh di Uttar Pradesh ini dirancang oleh Tilke yang merupakan arsitek yang merancang sirkuit-sirkuit ternama seperti Sachsenring, Catalunya, Aragon, Sepang, dan yang terbaru, Jeddah.
Karyanya juga pernah mendapat penghargaan dan pujian dari federasi balap dunia
Meskipun sempat mendapat kritik atas pola lintasan yang dianggap kurang menarik oleh sebagian orang, namun Tilke tetap diakui sebagai arsitek berkelas.
3. Biaya Pembangunan yang terbilang besar
Baca Juga: Inilah Penerimaan CPNS dan PPPK Kemenkumham 2023, Ada Formasi Khusus untuk Orang Papua
Sirkuit Internasional Buddh di Uttar Pradesh menghabiskan dana US$ 400 juta atau sekira Rp 6 triliunan.
Dana ini merupakan pengeluaran lima kali dari dana sirkuit Mandalika yang ada di NTB Indonesia.
4. Berbagai reaksi
Baca Juga: Senin Pagi Ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk ke 6 di Dunia
Sirkuit Internasional Buddh ini mendapatkan banyak kritik dan juga apresiasi dari mulai dari design, struktur bangunan dan berbagai keunikan lainnya sehingga menjadi sorotan berbagai media.
Demikianlah, baik antara Sirkuit Internasional Buddh dan Sirkuit Mandalika di Indonesia masing-masing memiliki daya tarik dan tantangan tersendiri.
Biaya pembangunan yang jauh lebih tinggi untuk Sirkuit Internasional Buddh memberikan gambaran tentang betapa seriusnya upaya India dalam menjadi tuan rumah ajang balap MotoGP.
Sementara itu, Sirkuit Mandalika di Indonesia, dengan biaya yang lebih rendah, juga berusaha meraih prestise internasional sebagai tempat berlangsungnya balapan motor yang bergengsi.
Kedua sirkuit ini membuktikan bahwa persaingan dalam menggelar event MotoGP tidak hanya terjadi di lintasan, tetapi juga dalam upaya menghadirkan fasilitas terbaik bagi penggemar balap sepeda motor di seluruh dunia.***