Belajar dari Kasus Konser Dewa 19, Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi Setuju Renovasi JIS
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 06 Juli 2023 20:14 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mendukung langkah pemerintah dan PSSI merenovasi Jakarta International Stadium (JIS), khususnya rumput dan akses keluar dan masuk.
Menurutnya, fasilitas JIS perlu diperbaiki, khususnya akses keluar dan masuk penonton.
"Kalau memang ada kekurangan harus diperbaiki supaya bisa digunakan. Pemerintah pusat kan mau bantu itu ya nggak ada salahnya. Kalau dimasukkan ke ranah politik nggak lah," kata Prasetyo Edi Marsudi di Jakarta Kamis 6 Juli 2023.
Prasetyo menyebut, akses masuk JIS hanya berfokus di satu titik. Keterbatasan akses ini menjadi sumber keruwetan lalu lintas usai konser Dewa 19 yang digelar di JIS beberapa waktu lalu.
“Kenapa JIS perlu direnovasi? Karena jalan masuknya hanya satu. Kita pernah ada kegiatan besar yaitu Dewa 19 akhirnya berantakan.”
“Kalau saya lihat mau dikasih jembatan layang supaya orang nggak fokus di satu pintu. Memang pintunya banyak tapi kan masuk ke area itunya yang nggak siap," ujarnya.
Prasetyo juga menyoroti polemik kualitas rumput di JIS yang disebut belum sesuai standar FIFA untuk menjadi stadion Piala Dunia U-17 pada November 2023.
Baca Juga: 6 Tahun Berjuang Sendiri, Kurnia Meiga: Terima kasih Pak Erick Thohir
Menurut Prasetyo, FIFA menjadi pihak yang berwenang menentukan standar kualitas rumput lapangan sepak bola dan akan meninjaunya sebelum Piala Dunia digelar.
"Standarisasi yang menentukan FIFA kan. PSSI kan mengacu pada FIFA. Tinggal lihat saja nanti," ujarnya.
Terpenting, kata Prasetyo, Pemerintah Provinsi DKI tetap berupaya mengubah infrastruktur JIS menjadi lebih baik dari sekarang.
Politikus PDIP itu menekankan sejak awal, stadion JIS dibangun dengan nilai anggaran fantatis demi mengakomodir perhelatan olahraga.
Oleh karena itu, dia mengapresiasi niat baik pemerintah pusat untuk berbenah untuk persiapan Piala Dunia U-17 mendatang.
"Sekali lagi, JIS dibangun itu untuk kepentingan olahraga, bukan untuk kepentingan pesta-pesta musik besar. Dengan anggaran yang besar, kalau tidak dimanfaatkan dengan kegiatan yang baik akan rugi. Dari mana mengembalikan uang PMD itu?" ungkapna. ***