Kronologi Ratusan Wisatawan di KM Kelimutu Terjebak Cuaca Buruk Saat Berlayar Sampai Sampit
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 28 Desember 2022 14:53 WIB
ORBITINDONESIA- Berikut kronologi ratusan wisatawan saat terjebak cuaca buruk di Sampit, Kalimantan Tengah saat melakukan perjalanan laut.
Kini ratusan wisatawan yang naik KM Kelimutu milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) telah tiba di Pelabuhan Legon Bajak, Karimunjawa, Selasa 27 Desember 2022.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Opik Taupik menjelaskan bahwa KM Kelimutu yang semula diperkirakan tiba di Karimunjawa pukul 17.00 WIB.
"Dengan ukurannya, KM Kelimutu dapat melewati ombak 4-6 meter dengan aman, meski mengalami keterlambatan. Alhamdulillah kapal dapat sandar pukul 21.56 WIB dan proses embarkasi dilakukan dengan tertib dan aman," kata Opik dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 28 Desember 2022.
Ia mengatakan, total wisatawan yang dievakuasi sebanyak 500 orang yang terdiri atas 451 wisatawan lokal dan 49 wisatawan asing.
Mereka telah tiba dengan selamat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu, sekitar pukul 05.05 WIB.
Baca Juga: Bejat Seorang Anak di Lampung Perkosa Ibu Kandung Sendiri, Alasannya Mengerikan
Ia menyampaikan, KM Kelimutu memiliki panjang 99 meter, tinggi haluan 9 meter, dan bobot 1.400 ton. Kapal tipe 1.000 pax ini reguler melayari Surabaya - Sampit - Semarang - Kumai - Semarang - Karimun Jawa (PP).
Khusus untuk evakuasi wisatawan, kapal dipercepat tiba di Karimun Jawa dari seharusnya 30 Desember 2022 menjadi maju lebih cepat pada 27 Desember 2022.
Bertindak sebagai Nakhoda KM Kelimutu Capt. Anwar Noor dengan membawahi 60 kru kapal.
Baca Juga: Baru Dilantik Menjadi KSAL, Laksamana Muhammad Ali Langsung Diminta Fokus ke Laut Natuna Utara
Penugasan penjemputan wisatawan ini diawali dari surat permohonan Bupati Jepara kepada Kementerian Perhubungan.
Selanjutnya Kementerian Perhubungan menugaskan Pelni, yang dengan segera melakukan penyesuaian rute dan jadwal kapal terdekat dari Karimunjawa.
"Segera setelah kami mendapatkan permintaan untuk membantu proses evakuasi, kami secepat mungkin mempersiapkan kapalnya. Kami juga menambahkan tenaga pengamanan dengan bantuan Ditpolair Kalimantan Tengah," ujarnya.
Sebanyak 500 orang wisatawan yang dievakuasi, seluruhnya merupakan wisatawan domestik maupun asing yang terjebak berhari-hari tidak bisa menuju Semarang akibat perahu freeboard yang sedianya membawa mereka kembali ke Jepara atau Semarang tidak bisa berlayar akibat cuaca buruk.
Selama tertahan di Karimunjawa, keluhan yang paling dirasakan adalah persediaan makanan yang terbatas dan menipis.
Opik menyampaikan, pada 2015, salah satu kapal Pelni yaitu KM Binaiya juga mendapatkan penugasan yang sama untuk mengevakuasi 125 wisatawan yang berhari-hari tertahan di Karimunjawa akibat cuaca buruk.
Sebagai perusahaan negara dengan jumlah armada terbesar di Indonesia, Pelni sering dipercaya pemerintah untuk terlibat misi penting seperti memasuki wilayah bencana dan membawa relawan maupun kebutuhan pokok.
"Kami berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang terus mempercayakan kami melaksanakan tugas mulia seperti ini," katanya.***