DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Fakta Sejumlah Orang Berpendidikan Tinggi di Indonesia Nekat Menjual Ginjalnya Karena Terhimpit Ekonomi

image
Ilustrasi ginjal. Potret Kemiskinan Tak Pandang Gelar. / Foto: Freepik

ORBITINDONESIA.COM- Fakta mengejutkan terungkap setelah polisi meringkus sindikat kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) jaringan internasional yang menjual organ ginjal.

Korban asal Indonesia yang nekat menjual ginjalnya, ternyata juga dari kalangan orang berpendidikan tinggi, dari sarjana hingga Pascasarjana.

Ginjal tersebut bakal dijual ke negara Kamboja. Korban yang menjadi sasaran, bukan hanya dari kalangan berpendidikan rendah. Ada yang berprofesi sebagai guru hingga menyandang gelar S2.

Baca Juga: Ninoy Karundeng: Kasus Terawan, Jokowi Preteli IDI Yang MUI di Bidang Kesehatan

Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebutkan, sebagian besar korban TPPO menjual ginjalnya karena motif ekonomi.

Polisi telah menetapkan 12 orang sebagai tersangka.

“Sebagain besar korban ini adalah bermotif ekonomi sebagai dampak dari pandemi, sebagian besar kehilangan pekerjaan dan sebagainya,” ujar Hengki, dikutip dari PMJ News, Jumat 12 Juli 2023.

Baca Juga: 5 Kegiatan yang Bisa Orang Tua Lakukan Saat Hari Anak Nasional Untuk Mempererat Hubungan Dengan Buah Hati

Lebih lanjut, para korban yang terkait dengan kasus TPPO penjualan ginjal tersebut memiliki beragam profesi, salah satunya memiliki gelar S2 dari Universitas ternama.

“Kemudian profesi korban ada pedagang, guru privat, bahkan calon pendonor ini ada yang S2 dari universitas ternama," katanya.

"Karena tidak ada kerjaan dari dampak pandemi itu. Kemudian juga buruh, security, dan sebagainya,” paparnya.

Baca Juga: Jelang Hari Anak, Kementerian PPPA Buka Forum Anak untuk Selesaikan Permasalahan di Lingkungan Sekitar

“Jadi motifnya lebih besar adalah ekonomi dan posisi rentan ini dimanfaatkan oleh sindikat atau jaringan ini,” ujarnya.***

 

Berita Terkait