Binte Biluhuta, Makanan Khas Gorontalo Berbahan Jagung yang Punya Sejarah Diplomasi Kuliner
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 02 Desember 2022 17:06 WIB
ORBITINDONESIA – Provinsi Gorontalo selama ini dikenal sebagai salah satu daerah penghasil utama jagung di Indonesia. Tak heran jika daerah itu punya penganan atau makanan khas yang identik dengan jagung: Binte Biluhuta.
Makanan khas Binte Biluhuta ini juga menjadi senjata diplomasi kuliner kerajaan di masa lalu.
Secara etimologi binte atau milu artinya ‘jagung’ dan biluhuta bermakna ‘disiram’. Sehingga binte biluhuta dapat dimaknai sebagai ‘kuliner berbahan dasar jagung yang dimasak bercampur kuah’ atau bisa disebut juga sebagai sup jagung.
Baca Juga: Mengenal Kue Lontar, Makanan Khas Papua asal Belanda, Berikut Cara Pembuatan (2)
Kehadiran pipilan-pipilan jagung dalam semangkuk binte biluhuta bukan hanya menjadikan badan lebih sehat karena mengandung protein, serat, karbohidrat, mineral, vitamin B dan C, juga sebagai antioksidan.
Tak sekedar makanan lezat, Binte Biluhuta juga punya keterkaitan dengan sejarah panjang Gorontalo.
Menurut penuturan Mansoer Pateda, penulis buku Jejak Kuliner Indonesia yang terbit pada 2010, binte atau milu siram sudah ada sejak abad 15.
Baca Juga: Yuk Kunjungi Situ Bagendit, Danau di Garut yang Makin Cantik Usai Revitalisasi
Saat itu beberapa kerajaan di Sulawesi kerap bertikai, seperti Kerajaan Gorontalo dengan Limboto dan untuk mendamaikannya dilakukan lewat diplomasi kuliner.
Secara filosofi, pipilan jagung yang tercerai-berai dari bonggolnya akibat bertikai lalu dipersatukan dalam hidangan penuh kenikmatan.
Sejatinya, di dalam semangkuk binte biluhuta cukup berkelindan aneka rasa. Ada pedas, asam, dan manis. Semua bersumber dari pertempuran berbagai bumbu dalam proses pembuatan kuahnya.
Selain rempah seperti merica dan cabai untuk menciptakan rasa pedas, ada jeruk nipis agar hadir rasa asam.
Lalu di mana rasa manis itu muncul? Ya tentu saja dari rasa jagung yang kita makan.
Oh iya, jangan salah, jenis jagung untuk binte biluhuta bukan seperti yang biasa kita lihat, berwarna kuning oranye. Jenis tanaman keluarga serealia yang umumnya dipakai untuk binte biluhuta namanya jagung pulut, varietas asli Gorontalo.
Tekstur pipilan putih serta rasanya gurih kenyal. Jagung sebaiknya sudah direbus dulu agar lebih empuk, sebelum dipertemukan di mangkuk dengan kuah siramnya.
Seperti juga sup, membuat kuah binte biluhuta tergolong mudah. Siapkan bumbu tambahan seperti bawang merah, bawang putih, garam, kelapa parut, daun kemangi, tomat potong, dan bawang goreng.
Tambahkan juga dengan ikan cakalang atau udang sebagai topping sekaligus penambah semangat makan.
Mula-mula rebus air secukupnya dalam wadah hingga mendidih, kemudian masukkan irisan bawang merah, bawang putih, irisan cabai, dan garam.
Baca Juga: Tilang Manual Dihapus, Ini Cara Cek Status Tilang Elektronik
Dilanjutkan memasukkan cakalang bersama udang disusul beberapa saat kemudian daun kemangi, tomat potong, perasan jeruk nipis, dan kelapa parut.
Sensasi bau harum pun langsung menyergap. Jangan terlena, jika kuah sudah matang ayo segera matikan kompornya dan siap-siap ke langkah berikutnya.
Siapkan jagung rebus yang sudah dipipil di mangkuk untuk menyambut tamu agung, kuah biluhuta. Dalam kondisi hangat, segeralah siram mangkuk berisi para pipilan jagung bertikai dan tercerai berai untuk segera dipersatukan bersama siraman kuah.
Jika sudah, kita masuk ke langkah terakhir, taburkan bawang goreng ke dalam lautan binte biluhuta siap santap.
Harumnya bau bawang goreng tentu saja menjadi semacam kode supaya kita tidak boleh berlama-lama membiarkan kuliner yang sudah ditetapkan pemerintah sebagai warisan budaya tak benda nasional pada 2016
Di Gorontalo, masakan enak ini sangat mudah ditemui dan semangkuknya dapat ditebus seharga paling mahal Rp7.000 per porsi. Tertarik mencoba ? Ayo main ke Gorontalo. (*)