ORBITINDONESIA- Gempa Turki dan Suriah mengundang banyak simpati selain Muhhammadiyah yang kirim bantuan,  PCINU Turki telah membuka penggalangan dana untuk membantu korban terdampak gempa.

Gempa Turki dan Suriah dengan magnitudo 7,8 terjadi pada Senin 6 Februari 2023, dengan penggalangan dana dari PCINU Turki kiranya bisa meringankan korban jiwa.

"Untuk meringankan beban korban jiwa, PCINU Turki membuka donasi," ujar Ketua PCINU Turki Nazihah dalam siaran resmi yang dikutip dari Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Gempa Turki dan Suriah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kirim Bantuan Layanan Medis untuk Evakuasi Korban Jiwa

Nazihah mengatakan banyak warga yang terkena dampak dari gempa ini, termasuk Nahdliyin yang bermukim di Turki.

Upaya pencarian dan evakuasi korban masih terus berlanjut.

Penggalangan donasi, kata dia, dibuka untuk pemenuhan kebutuhan logistik, baik makanan, minuman, selimut, hingga jaket bagi korban terdampak.

Baca Juga: Dicari Relawan Tim Bedah untuk Dikirim ke Lokasi Gempa Turki

Adapun alur penggalangan dana, kata Nazihah, yakni melalui transfer ke rekening BNI 1367917818 atas nama Nazifatul Ulya Isyatirrodiya Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU Turki Gaziantep).

Sementara untuk transfer tujuan Bank Turki, donasi dapat disalurkan melalui transfer ke rekening TR050001001799882399305001 Ahsanah Nur Amalia, ZIRAAT BANKASI.

"Bagi para penderma, konfirmasi dapat dilakukan ke +90 552 689 84 04 (PCINU Turki)," kata dia.

Baca Juga: Alhamdulillah, KBRI Ankara Klaim Tidak Ada Korban WNI dari Gempa Turki Magnitudo7,4

Mengutip penjelasan Al Jazeera, jumlah korban jiwa akibat gempa bumi tersebut dikonfirmasi mencapai 2.379 orang, 14.482 luka-luka, sementara 7.840 lainnya telah diungsikan.

Gempa dahsyat itu juga menyebabkan ribuan bangunan runtuh.

Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ankara Turki melalui akun Instagram @IndonesiaAnkara mengeluarkan imbauan bagi warga Indonesia di Turki yang terdampak gempa tersebut.

Baca Juga: Update Terbaru Jumlah Korban Gempa Turki, Meninggal hingga Luka luka
Arahannya meliputi, WNI harus mematuhi imbauan otoritas setempat untuk tidak memasuki bangunan yang retak atau rusak parah, mengikuti apabila terdapat anjuran untuk tinggal sementara di lokasi-lokasi aman yang disediakan oleh otoritas setempat.

Kemudian, memonitor perkembangan gempa yang disampaikan oleh otoritas terkait di Turki, khususnya AFAD (the Disaster and Emergency Management Presidency), tidak menyebarkan informasi yang dapat mengakibatkan kepanikan, termasuk mengambil gambar, baik korban ataupun bangunan rusak parah, dan dalam memerlukan bantuan darurat, diimbau untuk segera menghubungi hotline KBRI Ankara di nomor +90 532 135 22 98.***