AS Akan Tempatkan Pesawat Pembom B-52 Berkemampuan Nuklir di Australia Utara
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 01 November 2022 08:55 WIB
ORBITINDONESIA - Amerika Serikat berencana untuk mengerahkan hingga enam pembom B-52 berkemampuan nuklir ke sebuah pangkalan udara di Australia utara. Sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan pada Senin.
Menurut catatan OrbitIndonesia pada Selasa, 1 November 2022, penempatan pesawat pembom B-52 itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan AS, sekutu Australia, dengan Beijing.
Fasilitas khusus untuk pembom B-52 akan didirikan di pangkalan terpencil Angkatan Udara Australia di Tindal, sekitar 300 km selatan Darwin, ibu kota wilayah utara Australia, kata sumber tersebut, yang menolak disebutkan namanya.
Baca Juga: Rajin Bergerak dan Berolahraga Jantung Jadi Sehat
Perkembangan soal pesawat pembom B-52 ini pertama kali dilaporkan oleh program Four Corners Australian Broadcasting Corp (ABC), mengutip dokumen AS.
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengatakan Australia terlibat dengan AS dalam aliansi pertahanan "dari waktu ke waktu."
"Ada kunjungan, tentu saja, ke Australia, termasuk di Darwin, yang memiliki kehadiran Marinir AS, tentu saja, secara bergilir ditempatkan di sana," kata Albanese dalam konferensi pers.
Northern Territory Australia sudah sering menjadi tuan rumah kolaborasi militer dengan Amerika Serikat. Ribuan Marinir AS dirotasi melalui wilayah itu setiap tahun untuk pelatihan dan latihan bersama, dimulai sejak zaman Presiden AS Barack Obama.
Baca Juga: Instagram Berulah, Suspend Sepihak Akun Pengguna, Warganet Meradang di Twitter
Kantor Menteri Pertahanan Australia Richard Marles menolak berkomentar.
Amerika Serikat telah menyusun rencana terperinci untuk apa yang disebutnya "fasilitas operasi skuadron," untuk digunakan selama musim kemarau di Northern Territory, pusat pemeliharaan yang berdampingan dan area parkir untuk B-52, kata laporan ABC.
Kemampuan untuk mengerahkan pembom jarak jauh ke Australia mengirimkan pesan yang kuat kepada musuh, tentang kemampuan Washington untuk memproyeksikan kekuatan udara. Itu dikatakan Angkatan Udara AS.
Tahun lalu, AS, Inggris, dan Australia membuat kesepakatan keamanan yang akan memberi Australia teknologi untuk mengerahkan kapal selam bertenaga nuklir, yang membuat marah China.
Baca Juga: BPOM: PT Yarindo dan PT Afi Farma Punya Rekam Jejak Banyak Pelanggaran
Menempatkan B-52, yang memiliki jangkauan tempur sekitar 14.000 km, di Australia akan menjadi peringatan bagi Beijing.
Hal ini karena kekhawatiran tumbuh tentang kemungkinan serangan China terhadap Taiwan, kata Becca Wasser, rekan senior di Center for a New American yang berbasis di Washington, D.C.
Tahun ini, AS mengerahkan empat B-52 ke pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam.***