Masjid Niu Jie, Tempat Ibadah Umat Islam Berusia Lebih dari 1000 Tahun di Kota Beijing
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 03 Agustus 2022 06:05 WIB
ORBITINDONESIA – Sebuah masjid berusia lebih dari 1000 tahun berdiri megah di tengah hiruk-pikuk Kota Beijing, Ibu Kota Tiongkok.
Keberadaan masjid tersebut dikabarkan oleh youtuber asal Indonesia yang bermukim di Beijing, Rudy Chen dalam kanal youtubenya @Rudy Chen dengan judul “Wisata Beijing: Masjid Tertua dan Kuliner di Niu Jie, Beijing, China” seperti dilihat ORBITINDONESIA, Rabu 3 Agustus 2022.
Masjid Niu Jie tersebut sangat dikenal di Kota Beijing, kota yang memilik penduduk muslim sekitar 300-an ribu orang itu. Masjid tersebut berdiri di atas lahan seluas 6000 meter per segi di antara bangunan modern Kota Beijing.
Baca Juga: Bacaan Ijab Kabul Berbahasa Arab dalam Pernikahan Islam, Lengkap dengan Latin dan Artinya
Dari sejarahnya, Masjid Niu Jie ini dibangun pada abad X ketika Dinasti Liao berkuasa di sana. Masjid tersebut dibangun oleh umat Islam dari suku Hui yang dikenal sebagai pemeluk Islam.
Sebagai perbandingan tahun pembangunannya, Masjid Menara Kudus, Jawa Tengah dibangun tahun 1949; Masjid Sultan Suriansyah Kalimantan Selatan dibangun tahun 1526; Masjid Agung Demak, Jawa Tengah dibangun tahun 1474; dan Masjid Agung Banten dibangun tahun 1552.
Masjid Niu Jie ini berarti masjid yang berdiri di Jalan Sapi, karena di jalan Niu Jie ini bermukim banyak umat Islam dari suku Hui yang ahli mengolah makanan dengan bahan dasar daging sapi yang halal.
Waktu suku Hui datang ke sana, kawasan itu adalah kebun buah delima. Namun setelah itu diubah menjadi jalan sapi, karena banyak warga Hui yang mengolah makanan berbahan dasar daging sapi.
Baca Juga: Inilah 10 Alasan Islam Turun Pertama Kali di Tanah Arab, Salah Satunya Strategis
Dan, untuk melengkapi kebutuhan ibadahnya, warga dari suku Hui ini membangun masjid Niu Jie namanya. Meski suda ;ebih dari 1000 tahun, masjid dengan corak bangunan Tiongkok kuno ini masih bagus dan terawat sekali.
Setiap harinya, Masjid Niu Jie tersebut banyak didatangi umat, baik mereka yang akan menjalankan ibadah sembahyang maupun sekadar berwisata.
Bagi pengunjung masjid yang kebetulan wisatawan, mereka akan dimanjakan oleh pusat kuliner halal dengan bahan dasar daging sapi.
Pusat kuliner itu berdiri berderet di sepanjang Jalan Niu Jie ini. Banyak pembeli datang di sana, baik yang beragama islam maupun bukan.
Baca Juga: Kalah Melawan Persebaya Surabaya, Persita Tangerang Dihibur Pendukung
Ada bakpao, bakso, dan aneka makanan lain yang bahan dasarnya daging sapi. Harganya pun variatif, namun relatif terjangkau. Hanya dua sampai enam yuan setara Rp5.000 sampai Rp13.000.
Di kawasan itu, selain berdiam suku Hui dan Uighur yang umumnya bergama Islam, juga ada warga dari suku Han yang bukan Islam.
“Mereka hidup berdampingan secara rukun dan damai,” kata Rudy Chen memberi narasi.
Inilah Islam di Kota Beijing, wasallam. ***