Heran, Ini 5 Alasan Banyak Lansia di Jepang Terlibat Tindak Kriminal
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 21 Agustus 2023 13:38 WIB
Peningkatan tindak kriminal yang dilakukan oleh Lansia ini bahkan mengalami lonjakan dratis.
Uniknya, usai melakukan tindakan kriminal para Lansia di Jepang ini ada yang rela masuk jeruji besi dengan senang hati. Lantas apa alasan para Lansia ini?
Jumlah pelaku kriminal di Jepang didominasi oleh usia lansia 65 tahun yang meningkat dua kali lipat dalam 20 tahun terakhir.
Baca Juga: Persaingan Ketat, BRI Liga 1 2023/2024 Mnejadi Berkualitas
Lalu apakah yang menjadi penyebab meningkatnya lonjakan tindak kriminal yang dilakukan para lansia tersebut?
Menurut laporan pemerintah, kejadian ini mengalami peningkatan dan ini sebenarnya mencapai 7 persen dari dekade sebelumnya.
Tingginya biaya hidup, biaya pelayanan kesehatan yang mahal, dan rasa kesepian yang datang akibat diabaikan oleh keluarga membuat para lansia menjadi stres.
Karena kembali bekerja atau mengandalkan bantuan pemerintah tidak lagi menjadi pilihan yang memungkinkan, maka satu-satunya jalan adalah dengan terlibat dalam kegiatan kriminal agar dapat masuk penjara.
Keyakinan yang mereka pegang ini adalah menganggap bahwa penjara oleh para lansia sebagai tempat yang dapat membantu mereka bertahan hidup.
Di balik jeruji, mereka dapat memperoleh tempat tinggal, layanan kesehatan yang tersedia 24 jam, dan yang paling penting, kebutuhan dasar mereka terpenuhi.
Baca Juga: Opini Denny JA: JAKARTA MENANGIS
Meskipun kebebasan mereka terbatas, para tahanan lansia dijamin oleh pemerintah selama mereka berada dalam penjara.
Mereka para lansia merasa sukarela melakukan kejahatan mencuri lalu secara sukarela pula menyerahkan diri ke penjara.
Uniknya mereka merencanakan rencana itu dan juga menyerahkan diri sendiri dengan melaporkan kejadian kejahatan yang mereka lakukan.
Nah, kenapa bisa seperti ini ya? Mari kita Simak alasan maraknya lansia di jepang melakukan Tindakan kriminal:
1. Mayoritas Terdiri dari Perempuan
Mayoritas lansia yang melakukan kejahatan dan berharap untuk masuk penjara adalah seorang Perempuan.
Hal ini didasari oleh alasan karena mereka merasa kesepian ditinggalkan dan hidup dalam kesendirian.
Mereka merasa tenang hidup di penjara karena tidak perlu berfikir tentang kehidupannya,
2. Jepang merupakan negara yang memiliki harapan hidup tertinggi di dunia.
Jepang memasuki peringkat keempat harapan hidup setelah Monaco, Hong Kong, dan Macau.
Dengan rata-rata harapan hidup mencapai 83 tahun, yang jauh melampaui rata-rata dunia sekitar 73 tahun.
Hal itu membuat Negeri Matahari Terbit ini menjadi tempat banyaknya populasi lansia.
3. Memiliki populasi terbanyak yakni lansia
Berdasarkan statistik pada tahun 2021 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Jepang, terdapat 36,3 juta atau sekitar 28,95 persen.
28l 95 % ini dari total penduduk berusia 65 tahun keatas yang merupakan keseluruhan penduduk.
Hal demikian ini memiliki arti yakni setiap empat orang terdapat satu orang lansia.
Dari angka tersebut, jika dibagi lagi, dapat diketahui bahwa terdapat sekitar 90 ribu orang yang berusia lebih dari 100 tahun, atau yang dikenal dengan istilah "centenarian," di Jepang.
4. Merasa hidup di penjara lebih tenang dan menemukan teman
Lansia di jepang berbondong-bondong melakukan criminal untuk bisa menjadi penghuni penjara.
Hal ini mereka lakukan karena tidak memiliki teman untuk mengobrol di rumah, dan lingkungan mereka.
Selain itu biaya hidup yang tinggi membuat mereka harus bertahan hidup, sedangkan ketika berada di penjara hidup mereka terjamin walaupun tidak memiliki kebebasan.
5. Lansia di jepang jadi beban anak muda
Lansia di jepang dan warga miskin lainya di jepang merasa bahwa usia tua adalah beban bagi anak anak mereka.
Biaya hidup dan pajak yang tinggi juga mengakibatkan tingginya persaingan hidup di Jepang.
Hal ini memberikan dampak bahwa generasi tua menjadi beban disaat waktu muda harus bekerja keras untuk keluarga.
Demikian, beberapa alasan meningkatnya tindak kriminal di jepang yang dilakukan oleh lansia.***