Indonesia Serukan Gencatan Senjata di Gaza dan Desak Israel Akhiri Pendudukan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 24 Oktober 2023 16:12 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Indonesia serukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan kembali mendesak Israel untuk akhiri pendudukannya di wilayah Palestina.
Seruan ini disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika menyampaikan pernyataannya melalui tayangan video di Peringatan Hari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ke 78 di Jakarta.
"Hentikan kekerasan, ciptakan gencatan senjata, buka akses kemanusiaan, dan jangan lupa selesaikan akar permasalahan, yaitu akhiri pendudukan Israel atas Palestina," kata Retno Marsudi.
Baca Juga: Perang Israel Hamas Meluas, Amerika akan Serang Timur Tengah Jika Tentara Mereka Diserang
Retno Marsudi Saat in berada di New York, Amerika Serikat untuk berbicara dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di Timur Tengah termasuk Palestina dan sidang darurat Majelis Umum PBB tentang tindakan ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina.
Retno juga menyinggung keberadaan PBB dan perannya yang menurutnya lamban dalam menangani krisis di Gaza.
Dengan dasar itu, Retno Marsudi menyatakan bahwa pentingnya reformasi PBB secara menyeluruh sehingga badan dunia tersebut tetap relevan dan memberikan manfaatkan nyata bagi permasalahan di dunia.
Baca Juga: Solidaritas yang Indah: Keluarga Abu Assi Memberi Makan Ribuan Pengungsi di Gaza Selatan
Seruan gencatan sejata juga telah disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Dirinya menyatakan bahwa gencatan senjata kemanusiaan segera harus dilakukan untuk memungkinkan pembebasan sandera dan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Dewan Keamanan PBB juga telah adakan sidang daruarat pada pekan lalu untuk membahas serangan Israel di Gaza sekaligus melakukan pemungutan suara aas rancangan resolsusi tentang konflik Israel Palestina.
Namun, rancangan resolusi yang menyerukan jeda kemanusiaan di Gaza gagal disahkan oleh Dewan Keamanan karena veto dari Amerika Serikat.
Amerika Serikat menjadi negara satu satunya yang menentang rancangan resolusi yang diusulkan Brasil tersebut, sebanyak 12 dari 15 negara anggota lainnya mendukung, sementara Rusia dan Inggris abstain.
Meski mendapat mayoritas suara, resolusi tetap tidak dapat diadopsi karena Amerika Serikat merupakan salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang mempunyai hak veto.
Baca Juga: PROFIL LENGKAP Letjen Agus Subiyanto, Calon KSAD Pengganti Jenderal Dudung Abdurachman
Hak veto adalah hak istimewa untuk menolak atau membatalkan suatu resolusi yang diajukan oleh Dewan Keamanan PBB.
Sementara itu Departemen Luar Negeri AS sebelumnya sempat tegaskan penolakan terhadapan gencatan senjata di Gaza di tengah krisis kemanusiaan yang parah menyusul keputusan Israel untuk memblokasi dan memutus listrik, air, makanan dan pasokan lainnya ke wilayah kantong tersebut.
Amerika Serikat berpendapat bahwa gencatan senjata hanya dapat memberi Hamas kesempatan untuk bersatu lagi dan siap melanjutkan serangan berikutnya terhadap Israel.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Senin 23 Oktober 2023 waktu setempat mengatakan bahwa negosiasi gencatan senjata di Gaza dapat dimulai apabila kelompok militant Palestina Hamas membebaskan seluruh tawanan.
"Kami harus memastikan semua tawanan dibebaskan dan kemudian baru kami bisa berdiskusi," kata Biden di Gedung Putih sebagaimana dilansir dari Antara.