Pentingnya Lingkungan Pergaulan: Ubahlah Orang orang yang Kita Ajak Bergaul
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 09 November 2022 21:05 WIB
ORBITINDONESIA - Sejak kecil John C Maxwell sudah mempelajari pentingnya lingkungan pergaulan yang baik dari orang tuanya.
Sekalipun orang tua John tidak pernah memiliki banyak uang saat kami masih kecil, mereka menciptakan lingkungan keluarga yang membuat semua temannya ingin datang dan menghabiskan waktu di sana.
Ayahnya menciptakan lingkungan, dengan membuat lapangan basket dengan alas beton dan memasang ring basket di sana.
Baca Juga: Ketika Pebalap Kawasaki Cicipi Nasi Padang Jelang WorldSBK Mandalika
Mereka mengubah lantai bawah tanah rumah kami menjadi surga bagi anak-anak, lengkap dengan meja biliar, meja pingpong, dan set permainan laboratorium kimia.
Kami hampir tidak mempunyai alasan untuk berkeliaran keluar rumah, dan sahabat-sahabat kami mempunyai banyak alasan untuk datang berkunjung.
Ibu juga selalu ada di sekitar kami, dan mengenal semua anak tersebut. Ia mempengaruhi sebanyak mungkin teman kami, dan mengingatkan kami tentang tingkah laku orang lain yang mungkin akan menjerumuskan kami ke dalam masalah.
Ibu dan ayah memahami bahwa orang-orang yang sepaham berkumpul bersama. Dan, semua upaya mereka berbuah manis. Anak-anak berdatangan ke rumah kami.
Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru 2022 di PT Caterpillar Indonesia Butuh Maintenance Specialist
Bahkan hari ini—setelah lewat lima dekade—setiap kali John berjumpa dengan orang-orang yang dahulu bertumbuh bersamanya, mereka masih menceritakan kehadiran mereka di rumah kami.
Yakni, saat masih anak-anak dan bagaimana mereka berkeliaran di “kantin bawah tanah” kami. Tempat itu menjadi suatu tujuan.
Menurut riset yang dilakukan oleh psikolog sosial Dr. David McClelland dari Harvard, orang-orang yang sering ada di lingkungan kita disebut sebagai "kelompok acuan."
Dan orang-orang ini menentukan 95 persen keberhasilan atau kegagalan kita dalam kehidupan.
Baca Juga: Inilah Rel Kereta Trem di Jantung Ibu Kota Jakarta yang Dibangun Kolonial Belanda, Luar Biasa Kokoh
Banyak orang sepakat dengan kebenaran ini. Raja Sulaiman berkata: "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang."
Charles "Dahsyat" Jones juga dikenal dengan perkataannya, "Lima tahun lagi Anda akan sama seperti Anda hari ini, kecuali karena dua hal: orang-orang yang Anda ajak bergaul dengan akrab dan buku-buku Anda baca."
Dan, Jim Rohn yang menegaskan bahwa kita adalah kombinasi dari lima orang yang paling akrab dengan kita.
Rohn mengatakan bahwa kita dapat mengetahui kualitas kesehatan, sikap, dan pendapatan kita dengan melihat orang-orang yang mengelilingi kita.
Baca Juga: Gerindra Siap Berperang di Medan Tempur Pemilu 2024, Dinnar Ajeng Jadi Juru Bicara Pemenangan
Ia percaya bahwa kita mulai makan apa yang mereka makan, berbicara seperti cara mereka berbicara, membaca apa yang mereka baca, berpikir seperti cara mereka berpikir, menonton apa yang mereka tonton, dan berpakaian seperti cara mereka berpakaian.
John menyukai cara Sue Enquist memandang masalah ini. Enquist disebut-sebut sebagai John Wooden di dunia sofbol wanita.
Ia bermain bagi UCLA sejak tahun 1975 hingga 1978, kembali pada tahun 1980 sebagai asisten pelatih, dan kemudian menjadi pelatih kepala sejak tahun 1989 hingga 2006.
Sebagai pemain dan pelatih, ia ikut menyumbangkan 11 piala NCAA. Ia pensiun dengan catatan rekor melatih 887-175-1-persentase kemenangan 83,5 persen dan menempatkannya di antara lima pelatih NCAA terbaik sepanjang masa.
Baca Juga: Kejati NTB Terima Laporan Dugaan Korupsi Sewa Rumah DPRD Bima, Inilah Besarannya
Enquist menganut Aturan 33 Persen. Ia mengatakan bahwa kita dapat membagi orang-orang di sekolah, di tim, di tempat kerja, atau di mana pun ke dalam tiga golongan: bawah, tengah, dan atas.
Dan, mereka semua memiliki karakteristik masing-masing: Sepertiga yang di bawah mengisap habis kehidupan kita karena tidak ada apa pun yang cukup baik bagi mereka.
Mereka menyerap habis energi dan motivasi dari suatu lingkungan.
Sepertiga yang ada di tengah adalah orang-orang yang berbahagia dan bersikap positif saat keadaan berjalan dengan baik, namun menjadi terpuruk di masa-masa sulit. Keadaan mendikte perilaku mereka.
Baca Juga: Wina Armada Sukardi: Bertemu Mahasiswa di Citos dan Sebotol Kopi Susu Aren
Sepertiga yang paling atas menjaga sikap yang positif termasuk di masa-masa yang sulit. Mereka adalah para pemimpin, orang-orang berpengaruh, dan para pengubah keadaan.
Kita seharusnya berusaha menjadi orang-orang yang semacam itu dan dengan orang-orang semacam itulah kita seharusnya bergaul akrab.
Bergaul dengan orang-orang yang lebih hebat dari kita tidak selalu menyenangkan, namun pasti selalu menguntungkan.
Pepatah Italia mengatakan, “Bertemanlah dengan orang-orang yang baik dan Anda akan memperbanyak jumlah mereka.”
Orang-orang "lebih hebat" seperti apakah yang sebaiknya kita ajak bergaul dengan akrab? Orang-orang yang memiliki integritas. Orang-orang yang bersikap positif. Orang-orang yang lebih profesional dari kita.
Orang-orang yang mengangkat kita dan bukan menjatuhkan kita. Orang-orang yang menempuh jalan yang sukar dan bukan yang mudah. Dan lebih dari semuanya, orang-orang yang terus bertumbuh.
Mereka seharusnya seperti Ralph Waldo Emerson dan Henry David Thoureau, yang saling mengajukan pertanyaan setiap kali mereka bertemu, "Apakah yang telah Anda pelajari dari pertemuan terakhir kita?”
John juga amat menyarankan kita untuk menemukan seorang rekan yang dapat diandalkan untuk melakukan perjalanan pertumbuhan bersama kita.
Orang tersebut akan menolong kita untuk terus melekat pada keputusan kita yang benar dan membantu kita untuk menghindari keputusan yang salah.
Seorang rekan yang dapat diandalkan seharusnya:
--Mengasihi Anda tanpa syarat.
--Menginginkan keberhasilan Anda.
--Dewasa.
--Mengajukan pertanyaan yang telah disepakati.
Baca Juga: Kang Dedi Mulyadi Sekuat Tenaga Ingin Pertahankan Rumah Tangganya dengan Anne Ratna Mustika
--Menolong kita saat kita membutuhkan pertolongan.
Kita tidak dapat menempuh perjalanan pertumbuhan sendirian, bila kita ingin meraih potensi kita. Faktor yang paling penting dalam lingkungan siapa pun adalah manusia.
Jika kita mengubah ini saja dalam kehidupan kita supaya menjadi lebih baik, kita telah meningkatkan kesempatan untuk berhasil sepuluh kali lipat.
Jadi, pikirkanlah masak-masak dan mendalam dengan siapa kita akan bergaul, karena ke mana mereka pergi, ke situ pulalah kita pergi.
Salam Pertumbuhan Pribadi,
Oleh: Mr. SorChan. ***