Krisis Manusia Ulul Albab
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 10 September 2022 18:15 WIB
ORBITINDONESIA - Alquran mendefinisikan manusia Ulul Albab adalah manusia yang mendengar (mencerna) perkataan Allah SWT dan perkataan manusia, lalu mengambil sikap untuk mengikuti mana perkataan yang lebih benar di antara keduanya. Dan tentu saja perkataan Allah SWT lah yang lebih benar.
Jadi Ulul Albab adalah yang memilih meyakini dan mengikuti perkataan Allah (Alquran), walau seluruh manusia berkata lain.
Pada titik inilah sudah terjadi krisis Ulul Albab yang sangat parah. Kenyataannya, kebanyakan manusia lebih mudah mempercayai semua perkataan dari manapun, selain perkataan Allah SWT.
Baca Juga: Selama Musim 2021/2022 Juventus Rugi 250 Juta Euro
Mengapa? Sebab perkataan Allah (Alquran) bagi mereka memang tidak untuk difahami.
Mereka baca Alquran hanya untuk dapat pahala per huruf. Jadi yang dilihat dari Alquran hanya tajwid-nya semata, bukan makna ayat-ayat Alquran.
Jadinya bukan hanya krisis manusia Ulul Albab, tapi juga krisis manusia yang 'beriman' pada ayat-ayat Alquran.
Ayat-ayat Alquran tidak sedikitpun membuat mereka tertarik untuk mentadabburi maknanya lebih dalam. Apalagi sampai membuat takjub.
Baca Juga: Tidak Cuma Bus, Tarif Angkutan Laut Juga Naik 20 Persen sejak Harga BBM Naik
Jadi ayat berikut ini, mungkin terlalu jauhlah untuk dipasangkan pada umat Islam saat ini:
?????????? ?????????????? ????????? ??????????????? ?????????? ? ??????????? ?????????? ????????? ??????? ????????????? ???? ??????? ????????????
"(Yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat." ( QS. Az Zumar 18).
Ayat yang mungkin sesuai dengan krisis kepercayaan pada Alquran adalah berikut ini:
?????? ?????? ??????? ??????????? ???????? ??????????? ????????? ????????? ?????? ??????? ?????????? ????????????
Baca Juga: Kacau, Kasat Narkoba Pasok Narkoba ke Tempat Hiburan Malam, Begini Akibatnya
“Itulah ayat-ayat Allah yang Kami bacakan kepadamu dengan sebenarnya; maka dengan perkataan mana lagi mereka akan beriman setelah Allah dan ayat-ayat-Nya.” (QS. Al jatsiyah 6).
Terkait perseteruan mengenai sihir dan sulap, antara pesulap merah dengan Samsuddin dan juga asosiasi para dukun, Alquran sudah menyatakan dengan terang bahwa
????? ?????????? ????????? ????????? ?????????? ???????? ???????? ??????????????????? ?????????? ???????? ????????
Dia (Musa) menjawab, “Lemparkanlah (lebih dahulu)!” Maka setelah mereka melemparkan, mereka menyihir mata orang banyak dan menjadikan orang banyak itu takut, karena mereka memperlihatkan sihir yang hebat (menakjubkan). (QS. Al A'raf 116).
Baca Juga: Dok! Tidak Dipecat, AKBP Pujiyarto Ditahan 28 Hari dalam Kasus Obstruction of Justice
Perkataan Allah SWT pada ayat di atas bahwa yang disihir itu bukan manusia, tapi cuma mata manusia (a'yunan naas), lalu mensuasanakan ketakutan pada manusia.
Perkataan Allah SWT ini tidak membuat takjub. Bahkan faham pun mungkin tidak juga. Bahwa sihir itu cuma permainan mata bukan fakta.
Dan tersiar berita bahwa ada anggota MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang justru menuding pesulap merah sebagai pemecah belah umat. Padahal trik permainan mata para dukun santet sedang dibongkar.
Nyatanya, ulama menurut perkataan Allah SWT pun saat ini berbeda dengan 'ulama' julukan manusia.
Sebab ulama menurut Al-Qur'an adalah hamba Allah yang paling takut pada Allah.
Sementara 'ulama' yang bermajelis itu, orang awam pun bisa tahu posisi mereka dalam kasus sihir dan perdukunan.***