Marak Terjadi di Indonesia, Inilah Penjelasan tentang Bullying, Jenis, dan Contohnya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 27 Mei 2023 10:01 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Akhir-akhir ini marak terjadi aksi perundungan (bullying) yang terjadi di berbagai lokasi.
Tidak hanya di sekolah, aksi bullying juga dapat terjadi di tempat kerja hingga di dalam rumah.
Kendati demikian, masih banyak masyarakat yang tidak menyadari adanya aksi bullying yang terjadi di sekitar mereka.
Aksi bullying bukan hanya berupa tindakan fisik.
Namun juga berupa ucapan tidak pantas, merendahkan, bahkan candaan.
Namun apakah perilaku tersebut termasuk ke dalam tindakan bullying jika korban bullying tidak merasa menjadi korban dan pelaku tidak sadar telah melakukan bullying?
Tentu saja, meskipun hanya candaan semata dan korban bertindak seolah biasa saja di hadapan kita bukan berarti perasaannya tidak terluka.
Lalu apa yang dimaksud dengan bullying?
Dilansir dari stopbullying.gov, sebuah website yang dikelola oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang berfokus pada pencegahan bullying, dijelaskan bahwa bullying adalah perilaku agresif yang tidak diinginkan yang melibatkan ketidakseimbangan kekuatan yang nyata atau yang dirasakan.
Perilaku tersebut diulangi, atau memiliki potensi untuk diulangi, dari waktu ke waktu.
Baik anak yang diintimidasi maupun yang menindas orang lain mungkin memiliki masalah yang serius dan bertahan lama.
Tindakan ini dianggap sebagai intimidasi jika perilaku tersebut agresif dan meliputi:
Ketidakseimbangan Kekuatan: Orang yang menindas menggunakan kekuatan mereka seperti kekuatan fisik, akses ke informasi yang memalukan, atau popularitas untuk mengontrol atau menyakiti orang lain.
Ketidakseimbangan kekuatan dapat berubah dari waktu ke waktu dan dalam situasi yang berbeda, bahkan jika melibatkan orang yang sama.
Pengulangan: Perilaku bullying terjadi lebih dari satu kali atau berpotensi terjadi lebih dari satu kali.
Bullying mencakup tindakan seperti membuat ancaman, menyebarkan desas-desus, menyerang seseorang secara fisik atau verbal, dan mengucilkan seseorang dari suatu kelompok dengan sengaja.
Baca Juga: Salut Pada Prabowo Subianto, Tetapi Pilih Ganjar Pranowo.
Jenis Penindasan
Berdasarkan jenisnya, ada tiga jenis intimidasi yaitu:
Bullying Verbal
Bullying verbal adalah mengatakan atau menulis hal-hal yang jahat. Bullying verbal meliputi:
· Menggoda
· Memberi nama panggilan
· Komentar seksual yang tidak pantas
· Mengejek
· Mengancam untuk menyebabkan kerusakan
Baca Juga: Parlindungan Kepala Kanwil Kemenkumham Sulawesi Barat Dorong Pembentukan Desa/Kelurahan Sadar Hukum
Bullying Sosial
Intimidasi sosial, terkadang disebut sebagai intimidasi relasional, melibatkan perusakan reputasi atau hubungan seseorang. Penindasan sosial meliputi:
· Meninggalkan seseorang dengan sengaja
· Memberitahu anak-anak lain untuk tidak berteman dengan seseorang
· Menyebarkan gosip tentang seseorang
· Mempermalukan seseorang di depan umum
Bullying Fisik
Penindasan fisik melibatkan menyakiti tubuh atau harta benda seseorang. Bullying fisik meliputi:
· Memukul/menendang/mencubit
· Meludah
· Tersandung / mendorong
· Mengambil atau menghancurkan barang seseorang
· Membuat gerakan tangan yang kejam atau kasar
Dimana dan Kapan Bullying Terjadi?
Kebanyakan intimidasi yang dilaporkan, terjadi di sekolah, lingkungan kerja, bahkan di sosial media.
Dari penjelasan di atas, di lingkungan kita sendiri sering ditemui tindakan bullying.
Apakah kalian pernah mengolok-olok teman dengan alasan bercanda dan mereka yang diolok-olok tidak berkomentar apapun atau hanya menerimanya begitu saja?
Atau kalian pernah menjadi korban lelucon seperti ini?
Mungkin mereka terlihat baik-baik saja namun terkadang korban bullying hanya bisa menyembunyikan perasaannya di hadapan orang lain.
Kebanyakan korban bullying yang melaporkan tindakan seperti ini merupakan korban bullying secara fisik.
Sedangkan mereka yang mengalami bullying secara verbal dan sosial cenderung memendam perasaannya sendiri padahal, tindakan yang dianggap sepele tersebut tentu saja dapat mengganggu kesehatan mental jika dilakukan terus menerus.
Oleh karenanya, mari kita jaga sikap agar tidak menyakiti orang lain, dan katakanlah dengan tegas jika seseorang bertindak seenaknya kepada kita.***
Kamu bisa mendapatkan beragam informasi dan artikel lainnya dari ORBITINDONESIA.COM di Google News.