DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

PSIKOLOGI: Mengapa Orang Tak Suka Sama Saya

image
Puan Maharani: mengapa orang tak suka sama saya

ORBITINDONESIA - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang juga puteri Megawati Soekarnoputri dan sekarang menjabat Ketua DPR RI menyadari, banyak orang tak suka pada dirinya. Puan mengaku bingung kerap mendapat komentar negatif dari publik, padahal dia sudah bekerja keras turun ke masyarakat dan berupaya mengentaskan berbagai persoalan.

“Merasalah (banyak orang tak suka). Bingung juga, nggak tahu kenapa. Kayaknya sudah berusaha kerja benar, turun ke bawah, kemudian kerja ke lapangan," kata Puan dalam acara Rosi Kompas TV, Jumat, 13 Januari 2023.

Mengapa orang tak suka sama saya?

Baca Juga: Perisapan Jelang Imlek 2023, Tiga Hal Wajib Ini yang harus Diperhatikan Biar Kebersamaan Jadi Seru

Penelitian tentang penyebab orang tidak disukai oleh orang lain dalam jumlah besar memberikan hasil yang hampir sama.

• Anda senang memegang kendali. Anda diperbolehkan mengendalikan lingkungan Anda, dan itu termasuk orang-orang di dalamnya.

Tetapi kebanyakan orang tidak ingin menjadi sosok yang harus selalu patuh pada Anda, dan mereka akan menentang atau menghindari Anda.

• Anda sering marah. Orang-orang merasa tidak nyaman ketika mereka berada di sekitar Anda, karena Anda cepat marah. Berada di sekitar Anda membuat stres dan sangat melelahkan secara psikologis.

Baca Juga: BANGGA! Indonesia Jadi Penyebab Kehancuran Dunia Di Serial Film The Last Of Us, Ini Penjelasannya

• Anda “nyinyir”. Anda suka mengkritik orang lain dan memberi nasihat yang tidak diminta.

Oleh karena itu, tidak ada orang yang merasa nyaman dan aman saat berada di dekat Anda. Mereka terpaksa “menelan” komentar kritis dan saran yang tidak diinginkan dari Anda. Maka akan lebih mudah untuk menghindari Anda, dan itulah yang akan dilakukan kebanyakan orang.

•Anda pelit. Kebalikan dari sifat nyinyir, Anda pelit untuk melakukan komunikasi dengan orang yang Anda anggap tidak sama “kelasnya” dengan Anda.

Anda tidak cukup menghargai mereka untuk berbagi sesuatu yang bernilai.
Anda pelit memberikan senyuman dan pujian pada orang lain. Jadi, mengapa mereka harus menyenangi Anda?

Baca Juga: BPOM Rilis 508 Obat Sirup yang Aman Dikonsumsi

• Anda mudah menyalahkan orang lain.

Jika Anda tidak mau bertanggung jawab atas kesalahan yang Anda lakukan, orang akan bosan dan muak mendengar Anda menyalahkan semua orang terutama bawahan Anda. Oleh karena itu orang akan menjauh dari Anda ketika terjadi masalah.

• Anda Terlalu Egois

Anda tidak menaruh minat pada kehidupan orang lain. Topik percakapan favorit Anda adalah kehebatan diri Anda sendiri, dan orang-orang menyadari bahwa Anda adalah orang yang merasa “sok” hebat dan penting.

Baca Juga: Serba serbi Film Ant Man and The Wasp Quantumania: 5 Prediksi Plot Twist Kejutan yang akan Muncul

• Anda berusaha terlalu keras untuk membuat orang terkesan.

Anda sangat ingin dikagumi, Anda “membual” tentang apa pun yang membuat
Anda terdengar mengesankan dan Anda berharap semua orang mendengarkan.

• Kepribadian Anda

Tidak semua orang akan menyukai tipe kepribadian Anda. Menurut mereka Anda tidak ramah, walaupun Anda berusaha berbuat baik. Bagi mereka kebaikan dan kepedulian Anda adalah upaya pencitraan.

Solusi yang perlu Anda lakukan agar Anda bisa diterima dan disukai orang lain:

Baca Juga: Ini Identitas dan Kondisi Terkini Warga yang Terlindas Rantis Komodo Milik TNI di Purwakarta

Pilih beberapa kebiasaan baru untuk dikembangkan seperti memperbaiki penampilan diri sehari-hari, mendengarkan secara aktif, jujur, tulus, bermurah hati kepada orang.

Binalah kesetaraan dan kebersamaan karena pada hakekatnya manusia dilahirkan sama. Tujuan yang paling penting adalah pribadi yang menarik dan bermanfaat bagi orang lain.

Tulisan ini tidak ditujukan hanya pada Puan Maharani , tetapi diharapkan mampu menjawab pertanyaan “ Mengapa orang tidak suka sama saya”.

“Tidak peduli seberapa polos seorang wanita, jika kebenaran dan kejujuran terpancar di wajahnya, dia akan menjadi cantik”. (Eleanor Roosevelt)

(Oleh: Retno Triani Soekonjono, Psikolog). ***

Berita Terkait