Siber di Puncak Peradaban Bermedia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 01 Januari 2023 14:46 WIB
Oleh Yono Hartono *
ORBITINDONESIA – Awal tahun 2023, kita memandang siklus peradaban bermedia masih membawa media siber berada di punggungnya, sebagai yang terbaru, dan pemenang. Semua yang pernah berjaya harus beradaptasi.
Media-media model lama yang tidak mau beradaptasi serta mengakui kuasa siber, secara alamiah akan sengsara, bahkan mati. Demikian congkaknya si pemenang!
Sesungguhnya media secara etimologis, berasal dari bahasa latin, medius artinya tengah atau perantara, dalam bentuk jamak medium atau pengantar.
Baca Juga: Denny JA: Indonesia Waktunya Menyatakan Pandemi Covid 19 Sudah Selesai
Sebagai alat perantara atau pengantar informasi, media mengalami perkembangan yang luar biasa dahsyatnya di muka bumi ini.
Media informasi untuk konsumsi masyarakat umum, dimulai pada saat Raja Romawi Julius Caesar, sekitar tahun 100-44 SM, membuat Forum Romanum atau papan tulis putih, untuk menyampaikan aspirasi rakyat dan kabar, tentang informasi yang beredar, di pusat kota Romawi.
Tidak heran bahwa Julius Caesar disebut Bapak Pers Dunia.
Dalam sejarah Islam, Nabi Nuh adalah wartawan pertama di dunia, sebagai pencari berita dan penyiar kabar, berkait informasi surutnya air bah atau gelombang pasang tsunami besar, kepada masyarakat penghuni kapal besar Nabi Nuh.