Sang Usang: Cerita Masa Silam dan Takdir Masa Depan
Oleh Iyek Aghnia
ORBITINDONESIA.COM - “Semoga Sang Usang menjadi perahu kecil yang membawa tuan (pembaca) berlayar menembus kabut masa silam, menyusuri sungai-sungai cerita, dan menemukan indahnya warisan yang diwariskan dalam kata.”
Narasi dalam sekapur sirih buku Sang Usang karya pamong budaya Dwikki Ogie Dhaswara mengajak pembaca menelusuri masa silam, menghadirkan kembali legenda yang hidup di Negeri Junjung Behaoh—sebuah negeri yang sarat dengan kisah heroik sekaligus romansa.
Kisah heroik di Pulau Lepar hingga romansa Buk Rud yang mencintai Umai menjadi primadona dalam buku ini. Sementara itu, aroma mistis hadir dalam cerita Legenda Bukit Nenek, tentang Aisyah, perempuan tercantik di kampungnya. Ada pula adagium yang menyebutkan: perempuan dengan kecantikan melebihi Aisyah tidak akan berumur panjang.
Membaca Sang Usang membawa kita menyelami kisah masa lalu yang ditulis dengan diksi menawan. Banyak jejak sejarah dan cerita rakyat yang dapat dijadikan pelajaran berharga untuk kehidupan masa kini dan masa depan.
Kisah-kisah dalam buku ini tidak sekadar bayangan masa lampau, melainkan hadir sebagai jiwa yang bernafas di antara romansa dan getir kehidupan.
Buku Sang Usang karya Pamong Budaya Bangka Selatan ini diterbitkan oleh Galuh Patria Jogjakarta, dengan tebal 104 halaman dan memuat delapan judul cerita. Mulai dari Sang Penutur hingga Legenda Tanah Merah Pulau Lepar. ***