Berani Berantas Mafia Tanah, FKMTI Apresiasi Menteri ATR BPN Hadi Tjahjanto
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 19 Juli 2022 02:19 WIB
ORBITINDONESIA - FKMTI (Forum Korban Mafia Tanah Indonésia) mengapresiasi langkah menteri ATR/ BPN Hadi Tjahjanto, yang bergerak cepat memberantas mafia tanah mulai dari dalam lingkungan ATR/ BPN sendiri.
"Saya, atas nama korban perampasan tanah dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam FKMTI, mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi Menteri ATR/BPN yang baru, Bapak Hadi Tjahjanto, karena sudah melakukan hal yang luar biasa, yaitu memberantas mafia tanah mulai dari internal BPN," ujar Ketua FKMTI SK Budiardjo di Jakarta, Senin, 18 Juli 2022.
Ketua FKMTI Budiardjo menambahkan, tertangkapnya sejumlah pejabat BPN di Jakarta Selatan adalah bukti nyata mafia tanah sudah menanam orang untuk melegalisasi tanah hasil rampasan.
Baca Juga: TNI AU Sudah Gunakan Pesawat T-50 Golden Eagle Sejak 2013
Karena itu, FKMTI mendesak, agar penegak hukum juga segera menangkap bohir atau penyandang dana untuk oknum BPN yang membuat sertifikat di atas tanah rakyat tanpa proses jual beli yang sah.
Menurutnya, hingga saat ini beking mafia tanah kelas kakap belum tertangkap. Padahal, Presiden Jokowi sudah lama memerintahkan pemberantasan beking mafia.
Karena itu, Budi menegaskan, FKMTI siap mendukung menteri Hadi Tjahjanto untuk memberantas beking mafia tanah, dengan mengungkap nama yang patut diduga sebagai beking kelas kakap, berdasarkan data dan fakta.
"Pak Hadi, FKMTI siap membantu Bapak. Siap di belakang Bapak, membersihkan seluruh mafia tanah di Indonésia. Perintah Pak Jokowi berantas beking, tapi sampai sekarang belum ada beking yang besar-besar ditangkap. Data ada di kami. Kami siap tunjuk hidung, siapa bekingnya," tegas Budi.
Baca Juga: Kasus Polisi Tembak Polisi, Dewan Pers dan PWI Dorong Wartawan Lakukan Liputan Investigatif
Budi mencontohkan kasus di Teluk Naga, Tangerang, Banten. BPN mengeluarkan NIB di atas tanah warga seluas 900 ha untuk tiga nama. Namun, sampai sekarang beking yang memunculkan tiga aktor tersebut belum ditangkap.