Revolusi Diagnostik ISPA: Teknologi Digital di Garis Depan
ORBITINDONESIA.COM – Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) menjadi ancaman kesehatan signifikan di Indonesia, terutama pasca pandemi COVID-19. Teknologi digital kini menawarkan harapan baru dalam diagnosis dan penanganan penyakit ini.
ISPA sering kali disebabkan oleh virus dan bakteri, dengan diagnosis yang bergantung pada keahlian analis kesehatan. Ketidakseimbangan antara jumlah analis dan sampel berdampak negatif pada akurasi diagnosis, terutama selama pandemi.
Penelitian terbaru memperkenalkan penggunaan teknologi computer vision untuk mengklasifikasikan bakteri penyebab ISPA. Melalui teknik pengolahan citra digital dan kecerdasan buatan, metode SVM mencapai akurasi 94.06% dalam identifikasi bakteri.
Implementasi teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi diagnosis, tetapi juga mengurangi beban kerja analis. Namun, perluasan dataset dan adopsi metodologi deep learning di masa depan sangat penting untuk meningkatkan akurasi lebih lanjut.
Integrasi teknologi digital dalam diagnosis ISPA menandai langkah maju dalam kesehatan publik. Namun, keberlanjutan dan pengembangan lebih lanjut dibutuhkan untuk memastikan teknologi ini dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat.
(Orbit dari berbagai sumber, 22 Desember 2025)