Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja: Dampak dan Solusi Diplomatik

ORBITINDONESIA.COM – Ketegangan di perbatasan Thailand dan Kamboja kembali meningkat, menewaskan belasan orang dan memaksa ribuan warga mengungsi. Apakah ini pertanda kegagalan diplomasi regional?

Thailand dan Kamboja telah lama bersengketa mengenai demarkasi perbatasan sepanjang 800 kilometer, dengan klaim atas sejumlah kuil bersejarah menjadi pemicu utama. Konflik terbaru pecah setelah kedua negara menuduh pihak lain sebagai provokator, menggagalkan gencatan senjata yang dimediasi internasional.

Pertempuran kali ini menandakan kegagalan diplomasi, meskipun ada upaya dari Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim untuk menengahi damai. Ketidakstabilan ini menyoroti tantangan besar dalam menjaga perdamaian di kawasan Asia Tenggara, terutama ketika kepentingan nasional dan emosi sejarah bersinggungan.

Dalam konflik ini, kedua negara tampaknya lebih fokus pada pembuktian kekuatan daripada mencari solusi damai. Thailand dan Kamboja perlu menyadari bahwa konflik berkepanjangan akan membawa dampak buruk bagi stabilitas ekonomi dan sosial kedua negara. Langkah diplomatik yang lebih tegas dan konsisten sangat diperlukan.

Dengan terus berlanjutnya konflik ini, pertanyaan besar muncul: mampukah kedua negara melampaui warisan sejarah yang membebani dan membangun masa depan yang damai? Kesadaran akan dampak luas dari konflik ini bagi rakyat dan kawasan harus menjadi pendorong untuk segera menemukan solusi damai yang berkelanjutan.