Guinness World Records Menolak Permohonan dari Israel

ORBITINDONESIA.COM - Guinness World Records (GWR) telah menolak permohonan upaya pemecahan rekor yang diajukan dari Israel, menurut laporan dari televisi Channel 12 Israel.

Permohonan tersebut diajukan oleh Matnat Chaim (The Gift of Life), sebuah organisasi nirlaba yang mempromosikan donasi ginjal.

Laporan tersebut menyatakan bahwa otoritas pencatatan yang berbasis di Inggris tersebut menyebutkan kebijakan yang berlaku saat ini untuk tidak memproses permohonan yang berasal dari Israel sebagai alasan penolakan.

Detail Penolakan Upaya Pemecahan Rekor

Kelompok Israel tersebut telah merencanakan sebuah acara di Yerusalem untuk mengumpulkan 2.000 calon donor organ, dengan tujuan mengamankan rekor dunia. Proses permohonan, yang dilaporkan melibatkan pembayaran biaya kepada GWR, telah dihentikan.

Presiden organisasi tersebut, Rachel Heber, mengecam keras keputusan tersebut, dengan menyatakan, "Tidak dapat diterima bahwa Guinness menolak untuk mencatat pencapaian Israel yang mencengangkan seluruh dunia medis ini."

Konteks Kebijakan dan Gerakan Boikot yang Berkembang

Meskipun alasan spesifik untuk kebijakan yang lebih luas tidak dirinci dalam laporan, perkembangan ini terjadi di tengah meluasnya kampanye boikot, divestasi, dan sanksi (BDS) internasional terhadap Israel.

Gerakan-gerakan ini telah mendapatkan momentum secara global sebagai respons terhadap operasi militer Israel di Gaza, yang dimulai pada Oktober 2023 dan telah mengakibatkan banyak korban jiwa di pihak Palestina, sebagaimana dilaporkan oleh otoritas kesehatan Gaza.

Keputusan yang dilaporkan oleh merek internasional terkemuka seperti Guinness dipandang sebagai gestur simbolis yang signifikan dalam konteks kampanye global ini.

Bagi Turki, sebuah negara yang telah vokal dalam mengkritik korban sipil di Gaza dan secara konsisten memperjuangkan hak-hak Palestina, tindakan-tindakan tersebut mencerminkan meluasnya respons internasional terhadap konflik yang sedang berlangsung dan penerapan tekanan soft power terhadap Israel.***