Thrifting dalam Angka dan Data Berbagai Survei
ORBITINDONESIA.COM - Akhir akhir ini ada perbedaan cara pandang yang tajam antara Menteri Keuangan, Purbaya dan Anggota DPR RI, Adian Napitupulu dalam melihat permasalahan thrifting walaupun sesungguhnya mereka tentu punya niat baik yang sama untuk Indonesia.
Agar lebih fair, objektif dan bebas dari kepentingan politik, ekonomi dan jabatan ada baiknya kita buka data dan angka dari berbagai survei dan riset, karena seburuk-buruknya survei atau riset pasti dibangun dari metodologi statistik ilmiah dan pengetahuan.
Berikut ini data dan angkanya:
Survei Lembaga Dagang e-data ECDB menyimpulkan 67% Generasi Millenial dan Generasi Z di seluruh dunia menyukai/membeli pakaian bekas.
Kalau di negara maju seperti Amerika dengan pendapatan 89.680 USD PDB per kapita maka survei Garson and Shaw menemukan bahwa 90% Gen Z dan 85% Generasi Millenial terbukti membeli thrifting. Mungkin karena hasil survei ini, maka Amerika menurut data ternyata mengimpor thrifting pada tahun 2021 sebesar Rp 2,19 Trilyun.
Sementara di Indonesia yang tahun 2024 GDP per kapitanya 4.925 USD PDB per kapita maka Survei Goodstats menyatakan 49,4 anak muda Indonesia membeli thrifting sementara survei TinkerLust 2022 dengan 665 responden menyimpulkan bahwa 42% orang Indonesia suka membeli pakaian thrifting.
Biar semakin kaya dengan pengetahuan, kita bandingkan data dan angka survei berbagai lembaga lainnya:
Survei Thredup 2020 berkesimpulan 86% konsumen terbuka untuk membeli fashion thrifting.
Survei Global 2021 menyampaikan bahwa 42% Millenial dan Generasi Z membeli thrifting.
Survei Kurious 2025 dengan 1.500 responden menghasilkan angka 51,4% membeli thrifting secara offline dan 48,6% membeli secara online.
SurV Loka Data melakukan survei ke 1.901 responden membuktikan bahwa 60% pernah membeli thrifting produk fashion (baju, celana, jaket, asesories, dan lain-lain)
Yang lebih menarik adalah survei yang dilakukan oleh Unit Kegiatan Pers Mahasiswa PENA dari Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Andalas di bulan November 2022.
Apa jawaban responden ketika ditanya "Apakah anda setuju dengan larangan jual beli pakaian bekas impor untuk Thrif Shop?" Hasilnya, 32,1 % responden setuju pelarangan, sementara 67,9% responden tidak setuju pelarangan.
*Romy S, Mahasiswa S2, North Western University. ***