Mao Ning: Tiongkok Tidak Akan Biarkan Kekuatan Sayap Kanan Jepang Putar Balikkan Sejarah
ORBITINDONESIA.COM - Dalam inspeksinya di pangkalan militer Pasukan Bela Diri Jepang di Kepulauan Ryukyu tanggal 23 November lalu, Menteri Pertahanan Jepang menyatakan bahwa Jepang akan menempatkan rudal pertahanan udara jarak menengah di pangkalan tersebut sesuai jadwal. Dikabarkan, lokasi pangkalan ini hanyak berjarak 110 km dari Taiwan Tiongkok.
Menanggapi hal tersebut, dalam jumpa pers rutin hari Senin kemarin, 24 November 22025, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning menyatakan bahwa Tiongkok tidak akan membiarkan kekuatan sayap kanan Jepang memutar balikkan sejarah.
Mao Ning menyatakan, pihak Jepang menempatkan senjata ofensifnya di Kepulauan Barat Daya dekat Taiwan Tiongkok, dengan sengaja menciptakan ketegangan kawasan, dan memicu konfrontasi militer, dan mengaitkannya dengan perkataan keliru terkait Taiwan yang dilontarkan oleh PM Jepang Sanae Takaichi, tindakan ini sangat berbahaya, dan perlu sangat diwaspadai oleh negara sekeliling dan masyarakat internasional.
Mao Ning menunjukkan, Deklarasi Postdam dengan jelas menetapkan bahwa Jepang dilarang melakukan persenjataan kembali, dan Konstitusi Perdamaian Jepang pun telah menetapkan prinsip "pertahanan eksklusif".
Namun, yang sangat mengkhawatirkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini, Jepang telah melakukan penyesuaian besar-besaran terhadap kebijakan keamanannya, mereka telah meningkatkan anggaran pertahanannya secara bertahap, melonggarkan pembatasan ekspor senjata, berupaya mengembangkan senjata ofensif, dan berencana meninggalkan "Tiga Prinsip Non-Nuklir".
Kekuatan sayap kanan Jepang sedang berusaha keras untuk menerobos batasan Konstitusi Perdamaian, dan melangkah semakin jauh di jalan militerisme, yang akan membawa Jepang dan regional menuju malapetaka.
“Tahun ini menandai peringatan 80 tahun kemenangan Perang Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang, sekaligus peringatan 80 tahun Restorasi Taiwan. Tiongkok tidak akan membiarkan kekuatan sayap kanan Jepang memutar balikkan sejarah, tidak akan membiarkan kekuatan eksternal melakukan intervensi di kawasan Taiwan Tiongkok, dan tidak akan membiarkan militerisme Jepang bangkit kembali. Tiongkok bertekad dan berkemampuan untuk mempertahankan kedaulatan teritorialnya,” kata Mao Ning. ***