Paramadina & Quaker
ORBITINDONESIA.COM- Berikut adalah tulisan opini dari Dr. Phil. Suratno Muchoeri yang merupakan dosen Paramadina Graduate School of Islamic Studies (PGSI) - Universitas Paramadina dan doktor lulusan Goethe-Universität Frankfurt, serta Ketua The Lead Institute. Tulisan yang ada di sini sepenuhnya merupakan opini penulis dan bukan sepenuhnya pandangan redaksi Orbit Indonesia:
PARAMADINA & QUAKER
Tak terasa, sudah 20 tahun lebih di Universitas Paramadina, menjadi anak-buah sekaligus anak-ideologis Cak Nur (Nurcholish Madjid), tanpa harus menanggalkan ke-NU-anku.
Danke cak, lahul faatihah....
Bagi saya, menjadi dosen di Universitas Paramadina bukan sekedar dosen. Ada tanggung jawab moral pada visi-misi ke-Paramadina-an yang sudah digagas almarhum Cak Nur, yang harus dipertahankan dan dikembangkan.
Memang sebagai sebuah lembaga, Paramadina juga mengalami pasang-surut. Pasangnya nggak usah saya tulislah, sudah pada tahu hehe. Surutnya kalau menurut saya kira-kira dari mulai 'penetrasi' Islam politik. Sampai masuknya (maaf) figur-figur pragmatis-oportunis, maksudnya mau posisi/jabatannya saja tapi enggan mempertahankan dan mengembangkan gagasan Cak Nur, bahkan ada yg mengklaim "sudah memadamkannya" hehe.
Saya ingat dalam satu tulisan, almarhum Cak Nur pernah menyatakan bahwa dia menginginkan Paramadina, lembaga yang didirikannya bersama teman-temannya pada 31 Oktober 1986 itu menjadi organisasi semacam Quaker.
Menurut almarhum Cak Nur, Quaker adalah salah satu contoh dari kelompok atau organisasi yang kecil dalam denominasi Kristen tapi memiliki komitmen yang tinggi terhadap visi-misi yang diperjuangkannya.
Kata Cak Nur, Quaker ini ada dalam bagian akhir buku Marshall Hodgson yang berjudul "The Venture of Islam." Hodgson berpendapat secara optimis bahwa Islam akan mengalami lagi masa kejayaannya. Karena itu diperlukan adanya gerakan pembaharuan atau reformasi.
Gerakan ini akan sulit dilakukan oleh kelompok atau organisasi yang besar. Yang bisa melakukannya justru kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi kecil tapi memiliki komitmen tinggi pada visi-misi yang diperjuangkannya.
Kelompok atau organisai kecil semacam itulah yang diumpamakannya dengan Quaker. Dalam konteks komitmen yang tinggi pada visi-misi yang diperjuangkannya itulah, alm Cak Nur menginginkan Paramadina sebagaimana Quaker.
Danke schoen.***