Entang Sastraatmadja: Di Balik Peluncuran Beras Befood dan SPHP
Oleh Entang Sastraatmadja*
ORBITINDONESIA.COM - Perum Bulog terekam membuat gebrakan baru, jelang tutup tahun 2025. Peluncuran beras Befood dan SPHP bisa disebut sebagai terobosan cerdas BULOG dalam upaya memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap produk beras nasional.
Befood, sebagai beras premium, memiliki mutu yang tinggi dengan pecahan hanya sekitar 15% dan kadar air 14%, membuatnya menjadi pilihan ideal bagi keluarga yang mengutamakan mutu dan cita rasa.
BULOG juga memperkenalkan kemasan baru Befood Setra Ramos yang lebih menarik dan segar, serta mengadakan kampanye publik "Befood Rice Up Your Day" untuk mempromosikan produk ini. Selain itu, BULOG juga menawarkan harga yang terjangkau untuk Beras SPHP, sehingga masyarakat dapat menikmati beras berkualitas dengan harga yang adil.
Dengan demikian, peluncuran beras Befood dan beras SPHP, pertama dapat dianggap sebagai gebrakan BULOG dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk beras nasional dan mempromosikan beras lokal unggulan. Kedua, langkah ini pun merupakan kreativitas Perum Bulog dalam melahirkan inovasi di dunia perberasan nasional.
Beras Befood adalah salah satu merek beras yang populer di Indonesia. Befood sendiri merupakan singkatan dari "Beras Enak dan Food" atau bisa juga diartikan sebagai "Beras Enak untuk Food" yang menyiratkan bahwa beras ini dirancang untuk menghasilkan makanan yang lezat dan berkualitas. Beras Befood dikenal karena kualitasnya yang baik dan teksturnya yang pulen, sehingga banyak disukai oleh masyarakat Indonesia.
Sedangkan Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) adalah beras yang diproduksi dan didistribusikan oleh pemerintah melalui Bulog (Badan Urusan Logistik) untuk membantu stabilisasi harga dan pasokan beras di pasar. Beras SPHP biasanya dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga pasar, sehingga dapat membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang berpendapatan rendah.
Saat peluncuran dilakukan, dalam sambutannya, Dirut Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menjelaskan bahwa BeFood merupakan beras premium yang diolah menggunakan teknologi modern dengan pecahan hanya 15% dan kadar air 14%. Produk ini menawarkan butiran beras putih bersih, pulen, dan seragam, cocok untuk konsumen yang mengutamakan cita rasa tinggi serta kualitas bahan pangan terbaik untuk keluarga.
Befood adalah beras yang tingkatannya beras premium. Beras yang sangat baik dengan karakteristik pecahannya ataupun brokennya 15% dan kadar airnya 14%. Dan ini sangat baik dan bahkan rasanya memuaskan di taste-nya masyarakat, Ini menunjukkan masyarakat akan lebih memiliki banyak pilihan selain beras-beras yang ada di luar.
Sementara SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) adalah beras pemerintah dengan pecahan 25% dan kadar air yang sama, yakni 14%. Produk ini ditujukan untuk menjamin ketersediaan beras terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama dalam menjaga stabilitas harga di tengah gejolak pasar global.
Kedua produk ini menjadi simbol strategi ganda BULOG, terutama dalam menyeimbangkan antara fungsi sosial dan nilai ekonomi. Mengapa dikatakan demikian? Peluncuran beras Befood dan SPHP oleh BULOG dapat disebut sebagai upaya menyeimbangkan fungsi sosial dan fungsi ekonomi BULOG karena :
Pertama, kaitannya dengan fungsi sosial. Beras SPHP dijual dengan harga yang lebih murah dan terjangkau, sehingga dapat membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang berpendapatan rendah. Ini merupakan upaya BULOG untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Kedua, hubungannya dengan fungsi ekonomi. Beras Befood, sebagai beras premium, memiliki harga yang lebih tinggi dan dapat meningkatkan pendapatan BULOG. Ini merupakan upaya BULOG untuk meningkatkan pendapatan dan memperkuat posisi ekonomi mereka.
Atas dasar pertimbangan demikian, peluncuran beras Befood dan beras SPHP, jelas merupakan upaya BULOG untuk menyeimbangkan fungsi sosial dan fungsi ekonomi mereka sebagai sebuah BUMN, yaitu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan meningkatkan pendapatan BULOG. Catatan kritisnya, apa yang menjadi pe-er Bulog ke depan ?
Tantangan pengembangan Beras Befood dan Beras SPHP ke depan meliputi beberapa aspek, antara lain :
- Persaingan dengan beras impor. Beras Befood dan Beras SPHP harus bersaing dengan beras impor yang memiliki harga lebih murah dan kualitas yang tidak kalah.
- Kualitas dan kuantitas produksi. Memastikan kualitas dan kuantitas produksi beras Befood dan Beras SPHP yang stabil dan memenuhi standar.
- Harga yang kompetitif. Menentukan harga yang kompetitif untuk Beras Befood dan Beras SPHP agar dapat bersaing dengan beras lainnya di pasar.
- Distribusi dan logistik. Memastikan distribusi dan logistik Beras Befood dan Beras SPHP yang efektif dan efisien untuk mencapai konsumen.
- Penerimaan konsumen. Meningkatkan kesadaran dan penerimaan konsumen terhadap Beras Befood dan Beras SPHP sebagai pilihan beras yang berkualitas.
- Ketergantungan pada petani. Memastikan ketergantungan pada petani lokal untuk memproduksi beras Befood dan Beras SPHP yang berkualitas.
- Perubahan iklim dan cuaca. Menghadapi perubahan iklim dan cuaca yang dapat mempengaruhi produksi beras Befood dan Beras SPHP.
Ke depan Perum BULOG harus menghadapi tantangan-tantangan tersebut untuk meningkatkan keberhasilan Beras Befood dan Beras SPHP di pasar.
*Entang Sastraatmadja, Ketua Dewan Pakar DPD HKTI Jawa Barat. ***